batampos– Koordinator Substansi Imunisasi, Kemenkes dr. Iqbal Djakaria mengatakan, pemerintah sedang menggencarkan upaya peningkatan cakupan program imunisasi yaitu imunisasi dasar lengkap (IDL) bagi bayi, imunisasi lanjutan balita, serta Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang melibatkan pemerintah daerah, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan dan juga dengan DPR melalui komisi IX.
Sebelumnya, program imunisasi HPV pertama kali dicanangkan di DKI Jakarta oleh Kemenkes berdasarkan rekomendasi Komite Penasehat Ahli Imunisasi Nasional (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization/ITAGI) 2016 dan sudah dikembangkan ke beberapa kota lainnya.
BACA JUGA: Begini Gejala Kanker Paru Tiap Stadium dan Pengobatannya
Konsultan Onkologi Ginekologi & Ketua Dewan Penasihat HOGI Prof. Dr. dr. Andrijono, Sp.OG(K)-Onk mengatakan, setiap perempuan perlu mewaspadai ancaman kanker serviks dengan mengenal faktor risiko dan deteksi dini kanker serviks. Gejala kanker serviks sering kali disalahartikan dengan gejala penyakit lain, sehingga sering luput dari perhatian dan baru ditemukan ketika telah mencapai stadium lanjut.
“Saat keadaan sudah mencapai stadium lanjut, kanker akan sulit untuk disembuhkan Sebelum terlambat, maka marilah kita cegah penyebaran virus ini melalui pencegahan primer berupa vaksinasi HPV karena pencegahan ini terbukti telah berhasil menurunkan angka kasus kanker serviks hingga 40 persen,” katanya.
Ketua Umum CISC dan Penggagas KICKS Aryanthi Baramuli Putri mengajak masyarakat untuk melakukan deteksi dini dan pencegahan kanker serviks melalui vaksinasi HPV. Vaksin HPV merupakan investasi kesehatan dan perlindungan utama dari berbagai macam penyakit di masa depan yang diakibatkan oleh virus HPV.
“Ini bagian upaya promotif, preventif, diagnosis, kuratif, rehabilitatif, dan paliatif untuk penanggulangan kanker yang lebih baik,” kata Aryanthi. (*)
Reporter: Jpgroup