Rabu, 8 Mei 2024

Lalu Idris Sukses Berbisnis Wisata Bahari, Dulu Nelayan Sekarang Pengusaha

Berita Terkait

Panorama laut yang indah menjadi pemandangan yang menawan dari penginapan milik Lalu Idris. (LPMUKP untuk JawaPos.com)

batampos – Lalu Idris, 47, seorang nelayan berhasil membangkitkan bisnis wisata bahari. Bisnisnya itu meliputi usaha penginapan dan paket wisata.

Warga Lombok Tengah ini memulai usahanya sejak 2019. Kala itu dia beralih dari seorang nelayan menjadi pengusaha pada industri pariwisata.

Dalam menjalani bisnis di bidang pariwisata, Idris sempat mengalami pasang-surut. Ketika pandemi Covid-19 melanda, jumlah wisatawan yang menginap menurun drastis. Belum lagi dengan musibah kebakaran yang menimpa tiga unit penginapannya. Untuk membangkitkan kembali usaha itu, Idris pun memutuskan untuk meminjam modal usaha dari Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP).

Baca juga:Suarakan Aspirasi, Snoop Dogg Batalkan Konser & Stunt Indiana Jones Bakar Diri

“Modal itu saya gunakan untuk renovasi. Alhamdulilah usai pandemi pun, minat turis kembali datang lagi. Biasanya turis banyak datang menjelang akhir tahun hingga awal tahun berikutnya,” terang Idris.

Idris memiliki penginapan dengan harga beragam, mulai dari Rp 250.000 per malam. Penginapan ini menjadi primadona bagi para wisatawan mancanegara yang ingin menikmati keindahan Lombok.

Tidak hanya menyediakan penginapan, Idris juga menawarkan beragam paket wisata ke destinasi favorit di Lombok seperti Selong Belanak, Mawun, Pantai Krupuk, dan Kuta Mandalika.

Para wisatawan tidak hanya menikmati kecantikan alam Lombok, tetapi juga dapat melakukan aktivitas menarik lain, seperti berselancar dan memancing. “Harga paket wisata yang ditawarkan berkisar antara Rp 500.000 – Rp 1,5 juta. Harga itu sudah termasuk makanan, transportasi, pemandu wisata, alat pancing, dan keperluan lainnya,” tambah Idris.

Tak hanya mengandalkan pemasaran konvensional, Idris juga mempekerjakan empat orang warga sekitar untuk membantu memasarkan menggunakan aplikasi online seperti booking.com. Saat ramai turis, Idris pun mampu meraup Rp 50-70 juta per bulan dari usahanya.

Bahkan, kepopuleran penginapannya semakin melonjak ketika diketahui bahwa kamar miliknya telah penuh untuk acara Moto GP 12-17 Oktober mendatang. Keberhasilan Idris dalam mengelola bisnis wisata bahari ini menjadi inspirasi bagi banyak pengusaha lokal untuk menggali potensi pariwisata di daerah.

Perkembangan usaha yang dilakukan Idris tentu tidak terlepas dari dukungan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam mendorong pelaku usaha. Termasuk dukungan modal usaha yang disalurkan melalui Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP) untuk pelaku usaha di bidang wisata bahari. (*)

Reporter: jpgroup

Update