Jumat, 26 April 2024

Lantai Semen Tambah Nilai Estetis Rumah

Berita Terkait

Tips Merawat dan Memberi Perintah Anjing Pudel

Tips Mengatasi Anak yang Mengalami Tantrum

Tampilan rumah dengan lantai semen aci. Lantai semen dengan perpaduan perabotan kayu menambah nilai estetis rumah. F Studie untuk JPG/Batam Pos group

batampos – Vinil, kayu, marmer, dan granit merupakan material yang umum ditemukan pada rumah-rumah modern saat ini. Namun, Studie Architecture & Interior Design Studio memberikan sentuhan berbeda, yakni menggunakan semen aci sebagai lantai untuk proyek rumah tengah yang kini mereka kembangkan.

Founder Studie Architecture & Interior Design Studio, Ivan Eldo menyebutkan, ide membuat lantai semen awalnya bertujuan menekan bujet. ”Material semen lebih affordable daripada marmer atau material lainnya,” ujar Ivan seperti dikutip dari Jawapos.com, Senin (17/1).

Dia menjelaskan, semen aci kadang memiliki kelemahan mudah retak. Terutama jika tertimpa benda berat. Namun, kondisi tersebut hanya akan terjadi jika teknik pembuatannya kurang maksimal. Untuk proyek ini, Ivan menjamin lantai semen itu kuat.

”Kita ambil contoh parkiran basemen di mal-mal. Meski pakai semen ekspos, tetap sangat kuat,” ujarnya.

Membuat lantai semen, kesan mewah bisa dimunculkan lewat coating glossy yang membuat lantai tersebut seolah memantul seperti granit atau marmer. Warna dan motif natural itu tampak serasi dengan dominasi warna putih pada area interior dan fasad rumah.

”Kami ingin rumah itu seperti kanvas. Tanpa terlalu banyak warna dan ornamen, simpel dan polos saja. Biarkan furnitur dan pengisi ruangan yang ’mewarnainya’,” ujar alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) tersebut.

BACA JUGA: Rumah Sisik Batu Melebur Batas Indoor & Outdoor

Guna memperkaya nilai estetis, interior rumah bisa diisi berbagai furnitur bernuansa kayu. Misalnya, set meja makan dari kayu jati solid pada ruang makan dan kursi rotan. Atau kabinet dan background vinil di belakang TV di ruang keluarga. Lalu, dipercantik dengan tanaman indoor dan artificial plant. ”Agak sedikit Scandinavian, tapi kami menyebutnya tropis minimalis saja,” jelas Ivan.

Mengenai proyek rumah tengah, Ivan menyebutkan, rumah ini memiliki fasad serba putih yang justru membuatnya eye-catching. Uniknya, rumah itu seolah-olah terdiri atas dua lantai jika dilihat dari depan. Padahal, rumah tersebut hanya berlantai satu. Fasad putih polos yang seperti lantai dua itu, rupanya, hanya penutup dari atap yang ada sebelumnya.

Ivan menjelaskan, proyek ini merupakan renovasi dari rumah lama. Atap rumah lama berupa genting ekspos dengan desain konvensional. ’’Memang tidak kami bongkar. Hanya dipotong sedikit depannya, lalu ditutup dengan dinding putih itu,’’ ungkap Ivan. (*)

Reporter: JP Group

Update