Jumat, 17 Mei 2024

Koleksi Ria Miranda Terinspirasi Kehidupan Bawah Laut

Berita Terkait

Desainer Ria Miranda (kiri) berkolaborasi dengan seniman Mulyana untuk menghadirkan yang diberi nama Seanergy (Istimewa )

batampos – Ria Miranda kembali hadir dengan karya istimewa. Kali ini dia menampilkan koleksi hasil kolaborasi dengan seniman asal Jogjakarta, Mulyana. Karya bersama itu bertajuk Seanergy. Seanergy menggambarkan kolaborasi dua seniman dengan karakteristik berbeda yang berhasil menciptakan sebuah karya yang inovatif.

Sebuah kolaborasi yang luar biasa karena kolaborasi ini menjadi kolaborasi perdana Ria Miranda dengan seorang seniman.

“Saya melihat banyak yang bisa dieksplorasi dari karya Mang Moel untuk diterapkan dalam ready to wear dan aksesori Ria Miranda, dengan tema biota laut yang kaya akan ragam warna yang menarik. Karya Mang Moel juga menyadarkan saya untuk pentingnya menjaga lingkungan terutama biota bawah laut,” ujar Ria Miranda di d’Gallery, Jakarta.

Baca Juga: Chris Evans Umumkan Resmi Memperistri Alba Baptista

“Saya memang membuat karya dengan bentuk visual biota laut sebagai ekosistem dari Monster Gurita. Kemudian saya merespon energi positif yang muncul dari bentuk-bentuk karya RiaMiranda,” kata Mulyana.

Mulyana atau yang lebih akrab disapa Mangmoel, mengangkat kehidupan laut yang penuh misteri dan rahasia dalam setiap karya-karyanya.

Seniman asal Yogyakarta itu sendiri memulai kariernya sebagai guru seni, dan mulai menekuni teknik merajut yang kini menjadi teknik seni yang melekat dengan dirinya.

Salah satu karya monumentalnya adalah Coral Luna, sebuah karya rajut indah penuh warna yang diciptakan Mulyana pada 2022.

Coral Luna mengusung ragam bentuk terumbu karang yang membentuk lingkaran seperti sebuah bulan. Mulyana terinspirasi oleh keindahan bulan yang menjadi sumber cahaya di malam hari. Rangkaian karang berbentuk lingkaran diibaratkan Mulyana sebagai bulan purnama.

Karya Mulyana ini terinspirasi oleh pentingnya peran bulan dalam kehidupan manusia, mulai dari mengatur pasang surut laut hingga membentuk dasar dari kalender lunar.

Kolaborasi Ria Miranda dan Mulyana ini tidak hanya dalam bentuk visual instalasi dalam pameran seni, tapi juga dituangkan dalam rancangan busana siap pakai dengan ciri khas brand DNA RiaMiranda, dan khusus pada kolaborasi ini ada koleksi pria serta aksesor brooch ikan kuning bernama “iwak” yang menjadi salah satu ciri khas karya Mang Moel.

Dalam konteks ini, baik Ria Miranda maupun Mulyana, keduanya telah menunjukkan upaya sinergi yang dinamis dan berkelas dalam kolaborasi antara fesyen dan seni untuk terus berkembang menuju arah yang lebih baik.

Proses pembuatan koleksi ini memakan waktu setahun. Karena faktor domisili yang berbeda Antara Ria Miranda dan Mulyana, keduanya kerap melakukan kordinasi online.

Telah berdiri sejak tahun 2009, brand RiaMiranda merupakan brand fashion yang memiliki sentuhan feminin. Melalui karya-karyanya, Ria Miranda selaku pendiri brand ini, terinspirasi oleh gagasan tentang kehidupan yang kemudian menjadi kerangka utama penciptaan karya fashion RiaMiranda. Karya Ria Miranda yang identik dengan bentuk-bentuk cetakan siluet menggunakan warna-warna pastel menggambarkan karakter yang lembut, sederhana, namun tetap menyatakan kecantikan seorang wanita.

Mulyana sendiri dikenal sebagai seniman yang menciptakan karya menggunakan material benang. Bukan merupakan material yang mudah untuk digunakan, apalagi jika digunakan dalam dimensi yang besar, seperti karya-karya yang telah diciptakan oleh Mulyana. Perancangan karya yang dimulai dari kelipatan modul dasar hingga pada akhirnya dapat berkembang menjadi dimensi modular merupakan jalan keluar akan tuntutan bentuk karya yang Mulyana butuhkan.

Meskipun kedua seniman ini memiliki perbedaan karakteristik, namun RiaMiranda dan Mulyana menciptakan sinergisitas antara dua jenis bentuk karya yang dimunculkan. Mulyana tetap berkarya dengan bentuk-bentuk bawah laut yang merupakan ekosistem dari Mogus. Sementara RiaMiranda tetap memunculkan karya busana koleksi yang menunjukkan kepribadian wanita yang sederhana dan feminin. Untuk pertama kalinya, Mulyana menciptakan karya bernuansa merah muda yang juga menjadi simbol feminin dari brand DNA RiaMiranda.

Penggabungan dua konsep yang sangat kontradiktif, tetapi pengunjung pameran tetap dapat memahami dua gagasan besar yang bersinergi satu dengan lainnya.

Dalam pameran ini, Mulyana kembali menghadirkan karya kostum yang merupakan bentuk metamorfosis dari Mogus, sebuah figur besar yang menyerupai monster gurita. Mogus ditampilkan dalam ruang pameran bersama dengan karya-karya RiaMiranda untuk menunjukkan betapa sama pentingnya dua pendekatan yang dilakukan oleh RiaMiranda dan Mulyana.

Bukan suatu hal yang mudah bagi Mulyana untuk menciptakan karya-karya kolaborasinya kali ini dengan Ria Miranda. Faktanya, sebagian besar benang yang dirajut dalam karya Mulyana merupakan potongan- potongan benang sisa. Sebuah tantangan bagi Mulyana untuk menyatukan warna benang yang beragam hingga pada akhirnya dapat membentuk karya rajutan bertema biota laut dalam dimensi yang besar.(*)

Reporter: jp group

Update