batampos.co.id – Badan Pengusahaan (BP) Batam akan kembali menggelar lelang pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum
(SPAM) Batam dalam pekan ini.
”Minggu ini lelang kalau tidak salah. Informasi yang sampai ke saya seperti itu. Namun, nanti untuk memastikan coba tanya ke Pak Shahril (Japarin, Deputi IV BP Batam Anggota Bidang
Pengusahaan),” kata Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, Selasa (5/10/2021).
Rudi mengatakan, lantaran belum ada pemenang lelang, maka pihaknya memperpanjang PT Moya Indonesia selaku operator SPAM Batam yang bertanggung jawab dalam pengoperasian air
untuk masyarakat Batam.
Ia menjelaskan, oprasional sementara tidak bisa dialihkan ke perusahaan lain, karena sudah memperpanjang kontrak dengan Moya.
”Tidak bisa tunjuk yang lain, nanti kerjanya malah setengah-
setengah. PT Moya ini hanya operasional saja, kalau kendali tetap di BP Batam. Kalau mereka sudah permanen sebagai pengelola, baru kita bisa minta pertanggungjawaban mereka. Hari ini, tanggung jawab masih di kami (BP Batam),” jelasnya.
Rudi mengungkapkan, keluhan masyarakat terkait persoalan air saat ini menjadi catatan dan masukan untuk pengelolaan air ke depannya.
Ia selalu memantau keluhan masyarakat terkait pelayanan air bersih.
”Saya belum dengar lagi kalau ada yang mengeluh. Kalau mereka kesulitan dan airnya tidak lancar, nanti dicarikan solusi. Karena ini untuk kemaslahatan masyarakat banyak,” ujarnya.
Ia berharap lelang yang akan segera dibuka bisa berjalan dengan baik. Sehingga, sistem pengelolaan air di Batam diharapkan lebih baik lagi.
”Sayaselal u pantau. Hari ini tidak ada yang ribut. Biasanya memang ada. Tapi mudah-mudahan lah secepatnya dapat pemenang lelang, agar pengelolaan air ini lebih baik dari saat ini,” bebernya.
Sebelumnya, BP Batam menyatakan, pengumuman prakualifikasi lelang kerja sama operasional dan pemeliharaan SPAM Batam, baik di hulu maupun di hilir, dinyatakan gagal.
Untuk itu, lelang SPAM akan diulang. Sebelum lelang SPAM diulang, panitia lelang sempat mengumumkan dua konsorsium dan peserta tunggal yang dinyatakan lolos dalam tahapan prakualifikasi lelang SPAM Batam.
Sementara, ATB yang sebelumnya mengelola air di Batam, gagal lolos dari tahapan ini karena dianggap tidak memenuhi hasil evaluasi dari BP Batam.
Sementara itu, berdasarkan sumber informasi Batam Pos yang enggan disebutkan namanya, BP Batam belum mengumumkan sikap apapun setelah membatalkan proses prakualifikasi yang hasilnya disanggah oleh ATB dan Konsorsium PT Tritech Batam Internasional, PT Traya Tirta Makasar dan PT Enersteel tersebut.
”Belum ada kabar pasti, kapan lelang kerja sama operasional dan pemeliharaan SPAM Batam ini akan dilanjutkan. Kabarnya, proses lelang baru akan dimulai kembali pada November 2021. Sementara itu, kontrak Moya Indonesia sebagai operator transisi pengelolaan SPAM Batam, akan berakhir pada 31 Oktober 2021,”
ungkapnya.(jpg)