Jumat, 29 Maret 2024

Cuci Kain Batik dengan Lerak Agar Warna dan Motif Tetap Cantik

Berita Terkait

Ilustrasi kain batik (ANTARA/Pexels)

batampos – Merawat kain batik harus hati-hati. Kain batik tulis (bukan cap) menggunakan pewarna alami, sehingga warna yang digunakan dalam batik sulit diatur.

Dengan perawatan yang hati-hati kain batik asli Indonesia ini akan awet baik warna dan motifnya. Kain batik ini juga bisa digunakan sebagai kado untuk orang tersayang di momen istimewa.

Kain batik memiliki keunggulan berupa perpaduan kombinasi antara warna dan motifnya yang unik. Bahkan, setiap motifnya memiliki makna tersendiri.

Mega Riski Lestari, salah seorang pengusaha kain batik siaran pers Lazada pada Rabu, mengatakan batik memiliki nilai estetis tinggi. Keunikan warna dan motifnya harus dijaga sebagai wujud kebanggaan terhadap kekayaan budaya Indonesia.

Baca juga: Desain Batiknya Dinilai Unik, Asti Atmodjo Diundang ke Ajang IIFW 2022 Malaysia

”Perawatan batik terbilang rumit dibandingkan dengan kain biasa. Mengingat teknik pewarnaannya yang alami, maka warna yang digunakan dalam batik terkadang sulit diatur. Karena itu, sangat penting untuk berhati-hati dalam perawatannya,” kata Mega.

Berikut tips merawat kain batik tips agar warna dan keindahan motif kain batik tetap terjaga.

1. Gunakan lerak atau sabun pencuci batik khusus, hindari deterjen dan pelembut

Menurut Mega, akan lebih baik bila dicuci menggunakan lerak atau sabun pencuci batik khusus yang sudah banyak dijual. Sebagai alternatif, Anda dapat menggunakan sampo atau sabun bayi.

Bahkan jika batik tidak terlalu kotor atau tidak ada noda yang serius, cukup rendam dengan air hangat. Sebab, air hangat akan lebih mudah mengangkat kotoran dari kain batik tanpa perlu dikucek secara berlebihan.

2. Cuci batik menggunakan tangan

Menggunakan tangan saat mencuci batik lebih dianjurkan, sebab mencuci dengan mesin cuci dapat merusak serat-serat dan menurunkan kualitas kain batik.

Warna pada batik, khususnya jenis batik tulis, juga akan memudar bila menggunakan mesin cuci. Hal tersebut karena proses pembuatan batik dilakukan menggunakan alat canting dan cap untuk menorehkan cairan malam (lilin) yang panas.

Dalam membersihkan kain batik tidak perlu memakai sikat. Cukup cuci lembut dengan tangan dan jangan terlalu keras memeras kain batik agar kain dan warnanya tetap terjaga.

3. Jangan gabungkan dengan pakaian lain

Karena bahan pewarnaannya yang alami, warna kain batik lebih mudah luntur jika tercampur dengan pakaian lain.

Contohnya batik dari malam, bila dicuci pertama kali akan membuat kandungan malamnya berkurang sehingga residu pewarna batik akan ikut dengan air. Tapi jangan khawatir, proses ini tidak akan merusak batik Anda.

Mengelompokkan batik yang sewarna dalam satu wadah juga sebaiknya dilakukan ketika mencuci kain batik.

4. Jemur di tempat teduh

Batik yang basah tidak perlu diperas dan cukup dibentangkan saja. Menurut Mega, menjemur kain batik di bawah sinar matahari dapat mengurangi keindahan dari warna batik. Jemurlah di tempat teduh atau diangin-anginkan hingga kering.

5. Tidak menyetrika dengan suhu panas

Setrika kain batik dengan suhu yang tidak terlalu panas dan hindari kain batik terkena panas secara langsung agar tidak merusak warnanya.

Jika batik sangat kusut, semprotkan sedikit air di atas kain batik lalu letakan sehelai kain di atasnya, kemudian disetrika.

Ini agar panas dari setrika tidak langsung menyentuh kain batik. Setelah itu, simpan dalam posisi tergantung di dalam plastik untuk perlindungan khusus agar tidak dimakan oleh ngengat. (*)

Reporter: Antara

 

Update