Selasa, 8 Oktober 2024

Budidaya Zaitun dan Kurma di Iklim Tropis, Kuncinya pada Media Tanam

Berita Terkait

SUKSES: Ika memotong dahan tanaman zaitun untuk dicangkok ulang. Dari satu induk, Ika sudah mendapatkan banyak bibit yang telah dipesan oleh pembeli. (ROBERTUS RISKY/JAWA POS)

batampos – Budidaya zaitun dan kurma yang akrab di iklim panas, ternyata bisa juga dilakukan di iklim tropis.

Isa Ikarwati, pehobis tanaman asal Surabaya ini mengatakan tanaman keluarga Oleaceae itu terbilang jenis yang tak rewel. Hanya perlu tanah yang bagus, pengomposan, dan nutrisi yang cukup.

Perempuan yang akrab dikenal Ika itu membudidayakan tanaman zaitun di rooftop lantai 3 ukuran 6 x 16 meter yang disulap bak ladang.

Mayoritas tanaman buah sudah dicangkok. ”Termasuk zaitun ini. Kami ada satu indukan, tinggi 2,5 meter lah. Usianya sudah 2 tahun,’’ katanya.

Baca juga: Seni Merawat Bonsai, Menuntut kejelian Si Pemilik

Ada belasan tanaman zaitun lain yang ditempatkan di polybag. Mayoritas sudah ada yang punya. Rata-rata, 30 sentimeter hasil cangkokan dijual mulai Rp 200 ribu.

Karena berfokus pada pencangkokan, pihaknya belum mendapati buah zaitun di rooftop. Sebab bagaimanapun, tanaman dengan nama Latin Olea europaea itu harus dan lebih baik ditanam di media tanah. ”Di Jatim ini banyak yang sudah berbuah. Siklus buah muncul di tahun ke-5 dan seterusnya,’’ paparnya.

PERAWATAN MUDAH: Ika menyiram tanaman kurma yang dibudidayakan di rooftop. Asal memiliki drainase yang baik, pohon kurma cukup toleran terhadap berbagai jenis tanah. (ROBERTUS RISKY/JAWA POS)

Soal air, pengelola KebunBapakKu itu tak terlalu ambil pusing. pihaknya selalu sedia air PDAM yang sudah tersalur ke lantai 3. Termasuk menyediakan air tadah hujan sebagai alternatif lain untuk pengairan.

Selama musim kemarau, kondisi rooftop memang cenderung panas. Meski begitu, Ika cukup menyirami rutin dua kali sehari. ”Kalau musim hujan, ya cukup sekali saja,” imbuhnya.

Ika mengungkapkan, tanaman zaitun cukup banyak dicari. Selain untuk tanaman pribadi, juga dijadikan penelitian. Karena itu, pembeli tak jarang mencari beberapa bagian tanaman saja. Meski begitu, pihaknya tetap menyarankan agar penanaman melalui media tanah. ”Makanya kami selalu menjual hasil cangkokan yang sudah keluar akarnya,’’ jelasnya.

Jika sudah keluar akar, tanaman zaitun dapat dipindahkan ke polybag atau tanah secara langsung. Menanam melalui tanaman buah dalam pot (tambulampot), kata dia, juga dapat dilakukan.

Baca juga: Tips Perawatan Adenium Bagi Pemula

”Tapi, ya tadi, tanaman ini berkembang. Jadi, mediumnya harus lebih besar lagi,” sarannya. Termasuk tanaman kurma.

Di KebunBapakKu itu, Ika menanam dua jenis pohon kurma di dalam pot. Yakni, kurma Thailand dan kurma Ajwa.

Menurut dia, semua tanaman berbuah pasti bisa berbuah dengan bergantung pada media tanamnya. Jika melalui pot, otomatis media tanam harus lebih besar. ”Misal yang kurma Thailand ya, dua tahun sudah berbuah. Cuma, milik saya ini rata-rata usianya masuk setengah tahun sampai setahun,” jelasnya.

Ika menjelaskan, pohon kurma cukup toleran terhadap berbagai jenis tanah, asal memiliki drainase yang baik. Pohon kurma hanya membutuhkan cukup air dalam tanah, khususnya saat pembungaan dan pembuahan.

Sementara itu, kurma yang bisa tumbuh di Indonesia tentunya berbeda dari kurma di wilayah gurun. Dia menyebut varietas kurma yang tumbuh di Indonesia masuk dalam kurma tropis KL 1. Rentang waktu berbuahnya pada usia 3–4 tahun. ”tu melalui tanaman cangkok ya,” jelasnya.

Meski begitu, ada sebagian penghobi yang memfokuskan pada pohon kurma sebagai tanaman hias. ”Kalau kurma ini almarhum bapak saya. Biji disisihkan, lalu disemai dan dipindah dalam pot. Ya, sampai sekarang,’’ paparnya.

Tips Menanam Zaitun & Kurma bagi pemula

1. Perlu fokus dan memahami seluk-beluk tanaman.
2. Bisa menanam di pot, lebih bagus di tanah.
3. Tanaman zaitun dan kurma cukup mudah dipelihara.
4. Masa zaitun berbuah di tahun ke-5 penanaman.
5. Kurma relatif berbuah 3–4 tahun penanaman. (*)

Reporter: JPGroup

Update