Selasa, 15 Oktober 2024

Berpuasa Terbukti Bisa Turunkan Lemak Tubuh

Berita Terkait

Ilustrasi puasa Ramadan. (Dok. JawaPos)

batampos – Berpuasa terbukti bisa turunkan lemak tubuh. Hasil positif salah satunya berat badan pun berkurang dan tubuh lebih sehat.

Hasil ini didapatkan dalam penelitian para ahli dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), puasa Ramadan berdampak terhadap komposisi tubuh. Dalam penelitian, studi longitudinal dilakukan selama dan setelah puasa Ramadan 2013 (Agustus hingga Oktober).

Penelitian dilakukan pada tenaga kesehatan Indonesia yang sehat. Sebanyak 43 staf medis (dokter, perawat, dan ahli gizi) di Ruang Penyakit Dalam RSUP Cipto Mangunkusumo diukur untuk membandingkan asupan kalori, berat badan, indeks massa tubuh, rasio pinggang-pinggul (WHR), dan komposisi tubuh, termasuk lemak tubuh, protein, mineral dan air, pada hari pertama dan ke-28 Ramadan serta 4–5 minggu setelah puasa Ramadan.

Pengukuran diperoleh untuk semua 43 subjek pada hari ke-28 Ramadan, tetapi hanya diperoleh 25 subjek 4–5 minggu setelah Ramadan.

Baca juga : Kelebihan Nutrisi Juga Tidak Baik, Bisa Picu Penyakit Metabolik

Hasilnya menunjukkan pada hari ke-28 Ramadan, ditemukan bahwa berat badan, BMI, lemak tubuh, air, dan ukuran mineral, telah menurun secara signifikan. Akan tetapi massa protein tubuh dan asupan kalori tidak berubah secara signifikan.

”Paper kami ini menjadi bukti atau Evidence Based Medicine bahwa puasa Ramadan akan menurunkan lemak tubuh tetapi masa protein tidak terganggu, jadi bukan hanya testimoni, orang yang berpuasa akan lebih sehat, memang ada risetnya yang dipublikasi di jurnal internasional dan sudah menjadi rujukan buat 49 paper lain di dunia,” kata peneliti Ari Fahrial Syam kepada JawaPos.com baru-baru ini.

Pada 4–5 minggu setelah Ramadan, berat badan dan komposisi telah kembali ke tingkat yang sama seperti pada hari pertama Ramadan. Kesimpulannya, puasa Ramadan mengakibatkan penurunan berat badan meskipun hanya efek sementara, karena berat badan cepat kembali dalam waktu satu bulan setelah puasa.

Pada individu yang sehat, puasa Ramadan menurunkan berat badan, low-density lipoprotein (LDL) dan glukosa plasma puasa. Perubahan selama puasa Ramadan diharapkan karena frekuensi makan yang terbatas dan keadaan puasa dapat mempengaruhi metabolisme tubuh dan siklus sirkadian.

Lemak tubuh menyumbang porsi penurunan berat badan paling signifikan, sementara protein menyumbang paling sedikit. “Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengevaluasi efek penurunan berat badan selama puasa Ramadan pada individu yang sehat,” ujar Ari Fahrial Syam. (*)

Reporter : JP Group

Update