Jumat, 19 April 2024

Kelebihan Nutrisi Juga Tidak Baik, Bisa Picu Penyakit Metabolik

Berita Terkait

Panduan Pilates Bagi Pemula

Saatnya Handuk Harus Diganti

Ilustrasi: Makanan tinggi kalori bisa menyebabkan kelebihan nutrisi yang bisa memicu penyakit metabolik. (jawapos)

batampos – Kelebihan nutrisi tidak baik bagi tubuh. Bisa picu penyakit metabolik seperti diabetes, hipertensi, dislipidemia, gagal ginjal, gagal jantung.

Saat puasa yang seharusnya bisa membersihkan tubuh dari racun, menjadi tidak bermanfaat jika saat sahur dan berbuka mengonsumsi makanan tinggi kalori.

Menurut Spesialis Penyakit Dalam dari Universitas Indonesia, dr. Bonita Effendi, B.MedSci, Sp.PD, M.Epid, makanan tinggi kalori bisa menyebabkan kelebihan nutrisi yang memicu penyakit metabolik.

“Kelebihan nutrisi nantinya dapat memicu obesitas atau penyakit metabolik seperti diabetes, hipertensi, dislipidemia, gagal ginjal, gagal jantung,” kata Bonita seperti dikutip Antara.

Kelebihan nutrisi, lanjutnya, membuat tubuh tidak bisa memperoleh manfaat dari puasa yang bisa memperbaiki metabolisme, menurunkan berat badan, menurunkan kadar kolesterol dan kadar gula darah, detoksifikasi, meningkatkan daya tahan tubuh, hingga menjaga kesehatan jantung.

Baca juga : Panduan Sahur dan Berbuka untuk Pasien Diabetes

Menurut Bonita, sebaiknya pemenuhan nutrisi harus tetap dapat menunjang kesehatan dan daya tahan tubuh selama menjalankan ibadah Ramadan. Dia mencontohkan pola makan yang bisa ditiru selama sehari.

Untuk buka puasa, Anda bisa memakan dua atau tiga butir kurma dan minum segelas air putih. Setelah magrib, makanlah satu porsi nasi putih, sepotong ayam, sepotong tempe atau tahu, semangkuk sayur, satu jenis buah dan dua gelas air putih.

Setelah shalat tarawih, Anda bisa makan satu macam buah dan dua gelas air putih. Saat sahur, makanan yang dikonsumsi bisa terdiri dari seporsi nasi putih, sepotong ikan, seporsi sayur, sepotong melon atau semangka dan dua gelas air putih. Menjelang imsak, makanlah satu macam buah dan minum segelas air putih atau susu.

Berdasarkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) Kementerian Kesehatan, makanan pokok dalam sekali makan bisa terdiri dari 150 gram nasi (setara tiga centong nasi atau tiga potong kentang dengan berat 300 gram, atau 1,5 gelas mie kering setara 75 gram), lauk hewani berupa 75 gram ikan kembung setara dengan dua potong ayam tanpa kulit, sebutir telur ayam ukuran besar (55 gram).

Juga dua potong daging sapi sedang (70 gram) ataupun lauk nabati berupa 100 gram tahu setara dengan tempe, semangkuk sayur sedang setara 150 gram, dua potong sedang pepaya (150 gram) setara dua buah jeruk sedang (110 gram) atau satu buah pisang ambon ukuran kecil (50 gram).

Baca juga : Perhatikan 5 Hal Ini sebelum Konsumsi Makanan Beku Demi Kesehatan

“Jadi, selain beribadah di Ramadan, tubuh juga bisa lebih sehat. Jangan lupa tetap melakukan olahraga rutin,” katanya.

Bonita menambahkan, individu dengan penyakit penyerta tertentu sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter mengenai persiapan sebelum berpuasa, terutama jika ada obat-obatan rutin yang sebaiknya tetap harus dilanjutkan. Individu dapat berkonsultasi untuk mengetahui apakah ada perubahan dosis atau waktu konsumsi obat agar tetap terkontrol. (*)

Reporter : Antara

Update