Sabtu, 27 Juli 2024

Belum Ada Penelitian Lilin Beraroma Buruk untuk Kesehatan, Begini Trik Saat Harus Memakainya

Berita Terkait

Ilustrasi lilin aroma (Pixabay)

batampos – Belum ada penelitian soal lilin beraroma apakah buruk akibatnya bagi
kesehatan atau tidak.

Lilin beraroma sendiri sering dipakai untuk menenangkan pikiran usai hari yang
berat. Hal ini sama banyaknya dengan menikmati secangkir teh yang enak hingga
mendengarkan musik.

Hanya saja, penjelasan dari paru sekaligus direktur medis departemen layanan
terapi pernapasan di Bridgeport Hospital Kavitha Gopalratnam, MD, lilin saat
dibakar tidaks aja melepaskan karbon monoksida, tetapi juga jelaga dan senyawa
kimia ke udara termasuk toluene dan benzena.

“Benzena (salah satu racun yang dikeluarkan saat merokok) tidak ramah bagi
kesehatan Anda. Benzene adalah bahan kimia industri yang memiliki asosiasi
karsinogenik (terkait dengan kanker),” kata Gopalratnam seperti disiarkan
Livestrong, Senin.

Meskipun Asosiasi Kanker Nasional di Amerika Serikat menyatakan paparan
benzena meningkatkan risiko leukemia dan kelainan darah, hubungan kausal antara
penggunaan lilin dan kanker darah belum terbukti.

Baca juga: 5 Gerakan Yoga Ringan Ini Membantu Kualitas Tidur

Selain itu, jumlah benzena yang dipancarkan lilin jauh lebih rendah daripada jumlah
yang dihasilkan asap rokok dan implikasi kesehatan akibat membakar lilin
tergantung pada individu.

“Orang dengan penyakit paru-paru yang sudah ada sebelumnya seperti asma
memiliki risiko sedikit lebih besar dan harus sedikit lebih berhati-hati,” kata
Gopalratnam.

Gopalratnam mencatat, dalam kasus ekstrim asap lilin dapat menyebabkan
serangan asma parah. Reaksi ini lebih sering terjadi pada anak-anak, karena asapnya
bisa lebih buruk bagi mereka.

Sementara itu, toluene sering dikaitkan dengan asap yang dikeluarkan dari
pengencer cat dan dapat mengiritasi mata, hidung, tenggorokan, dan kulit. Senyawa
ini juga dapat menyebabkan gangguan terkait pernapasan bagi orang yang
cenderung mengalami masalah pernapasan.

Bergantung pada tingkat paparan seseorang, toluene dapat menyebabkan
kelelahan, kebingungan, pusing, sakit kepala, kecemasan, dan insomnia, serta
merusak ginjal, hati, dan saraf, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan
Penyakit Amerika Serikat (CDC).

Jadi, apakah lilin beraroma buruk bagi kesehatan?

Sejauh ini belum ada penelitian yang cukup untuk menunjukkan apakah lilin
beraroma beracun. Tetapi, benda ini cenderung mengandung senyawa organik yang
mudah menguap seperti formaldehida.

Sebuah studi pada Januari 2023 di ‌BMC Public Health‌ menemukan hampir
seperempat mahasiswa yang menggunakan lilin beraroma melaporkan masalah
kesehatan termasuk sakit kepala, sesak napas, dan batuk.

Paparan lilin beraroma selama satu jam atau lebih dikaitkan dengan insiden yang
lebih tinggi terjadinya sakit kepala, bersin dan mengi.

Selain itu, sebuah tinjauan pada Oktober 2019 dalam Cancer Prevention Research
menunjukkan bahwa senyawa aromatik yang dipancarkan saat membakar lilin
beraroma dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker kandung kemih.

Lalu, apakah lebih baik jika wewangiannya berasal dari minyak esensial, daripada
parfum buatan pabrik?

“Beberapa penelitian mengisyaratkan aroma yang muncul secara alami mungkin
aman, sedangkan bahan sintetis apa pun mungkin sedikit lebih berbahaya,” kata
Gopalratnam.

Selain itu, periksa sumbu lilin dan hindari sumbu berwarna atau metalik karena
dapat mengandung bahan kimia beracun dan menyebabkan risiko kesehatan.
Sumbu kapas, kertas, atau kayu yang tidak diwarnai adalah pilihan yang lebih aman.

Begini tips aman bagi yang tetap ingin menyalakan lilin beraroma di rumah:

1. Tingkatkan aliran udara.

“Apa pun jenis lilin yang Anda bakar, beberapa asap masih bisa dilepaskan ke udara.
Jadi taruh lilin yang menyala di ruangan yang berventilasi baik,” tutur Gopalratnam.

Buka jendela atau pintu untuk ventilasi. Jika Anda meletakkan lilin di kamar mandi
maka nyalakan kipas angin.

2. Tempatkan lilin setidaknya sekitar 30 cm dari benda apa pun yang dapat terbakar.
Sebaiknya keluarkan lilin dari kamar sebelum tidur.

3. Jangan meniup lilin untuk mematikan api karena dapat menghasilkan lebih
banyak asap yang dapat membuang lebih banyak jelaga ke udara.

“Gunakan snuffer untuk memadamkan api sebagai gantinya,” ujar Gopalratnam.

4. Waspadai gejala reaksi alergi atau iritasi pernapasan akibat menghirup asap lilin
termasuk mata atau hidung gatal, hidung berair dan bersin. Jika tanda ini muncul,
maka tinggalkan lilinnya. (*)

Reporter: Antara

Update