Sabtu, 27 Juli 2024

Awasi pH Air, Cukupi Nutrisi untuk Bertanam dengan Metode Hidroponik

Berita Terkait

Tips Mendaki Gunung untuk Pemula

Tips Sehat dan Bahagia di Usia Senja

Han Chandra melihat kondisi tanaman yang ditanam dengan metode hidroponik di kebunnya di kawasan Pengalengan, Bandung. f. SALMAN TOYIBI/JAWA POS

batampos – Budi daya tanaman dengan teknik hidroponik bukan hal yang baru. Namun, masih banyak warga yang tak paham akan metode ini. Model Han Chandra mencoba membumikan bertanam ala hidroponik melalui Kebun Kohan.

Memang bisa hidup tanpa tanah? Tidak cepat busukkah karena terus diairi? Pertanyaan-pertanyaan itu masih sering muncul ketika mendengar teknik budi daya tanaman dengan hidroponik. Nope! Tanaman bahkan diklaim lebih subur karena semuanya terukur.

’’Tanaman itu kan intinya butuh makan. Bedanya, di hidroponik kebutuhan unsur hara yang biasa diperoleh dari tanah disediakan melalui air,’’ ujar pria yang akrab disapa Kohan itu saat ditemui di Kebun Kohan di Pengalengan, Jawa Barat pada akhir Januari lalu.

Dengan teknik hidroponik, kebutuhan unsur hara pada tanaman dipenuhi melalui pelarutan zat-zat tersebut di air. Misalnya saja, nutrisi makro nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) yang dibutuhkan tanaman bisa dilarutkan dalam air yang digunakan. Tentu, diberikan sesuai dengan takaran.

BACA JUGA: Menanam Minion Rose Pink Mawar Mungil yang Rajin Berbunga

Tertakar dan terkalkulasi itu memang jadi keuntungan dari metode hidroponik tersebut. Terlebih yang diterapkan di dalam greenhouse seperti yang dilakukan Kohan. Beda dengan open field yang masih sangat bergantung dengan alam. Dianggap lebih berisiko karena alam sulit dikendalikan. Keuntungan lainnya, sayuran pun lebih segar dan bebas pestisida.

’’Tetap ada tantangannya, tapi lebih banyak bila bertanam konvensional, ya,’’ ungkapnya.

Tantangan itu dimulai dari urusan air. Penggunaan air tak bisa asal. Bukan asal ambil dari sumur, lalu dialirkan. Harus dipastikan pH airnya sesuai. Menurut dia, pH air yang paling pas untuk teknik hidroponik tersebut berada di kisaran 5,5–6,5.

’’Harus sedikit asam. Bila di luar batas pH tersebut, nutrisi tidak akan terserap sempurna. Yang ada, malah daun tanaman menguning,’’ paparnya.

Masalah hama dan penyakit juga tak serta-merta hilang begitu saja. Serangan hama ulat hingga kutu daun kadang suka menghampiri. (*)

Reporter: JP Group

Update