batampos – Tipe pernikahan menurut psikolog ada berbagai macam.
Sehingga penting bagi setiap pasangan untuk mengenali tipe pernikahan mereka sehingga tercipta keharmonisan dalam berumah tangga.
Sebab setiap pasangan pastilah memiliki kebutuhan, harapan, dan tujuan yang berbeda dalam menjalani hubungan mereka.
Psychology Today melansir ada beberapa tipe pernikahan menurut psikolog yang ahli di bidangnya.
Para ahli mengelompokan jenis-jenis pernikahan yang biasanya terjadi di masyarakat di berbagai belahan dunia.
Baca juga: Dokter Ungkap Tren Perawatan Kecantikan 2024
Salah satunya, Psikolog Mark Travers, Ph.D., dalam artikelnya di Forbes, menjelaskan lima tipe pernikahan yang berbeda, berdasarkan buku The New “I Do”: Reshaping Marriage for
Skeptics, Realists, and Rebels karya Susan Pease Gadoua dan Vicki Larson.
Berikut ini adalah penjelasan mengenai tiap tipe pernikahan menurut psikologi:.
1. Pernikahan percobaan
Tipe pernikahan percobaan terbilang tidak terlalu umum di Indonesia. Hal ini karena kultur masyarakat menganggap bahwa pernikahan adalah hal yang sakral dan bukan suatu percobaan.
Namun, di luar sana, tetap ada pasangan yang ingin mencoba pernikahan ini untuk jangka waktu tertentu, tanpa memiliki anak.
Mereka yang menjalani pernikahan percobaan akan menandatangani kontrak hukum. Ketika waktunya habis, mereka akan memutuskan apakah akan bercerai, memperbarui
pernikahan, atau beralih ke tipe pernikahan lain.
2. Pernikahan persahabatan
Seseorang yang berada di tipe pernikahan ini berpikir bahwa pernikahan ini bukan tentang anak-anak.
Baca juga: Wajib Tahu Telepon Layanan Darurat Saat Lakukan Solo Traveling
Pasangan yang menikah untuk bersahabat, bertujuan untuk memiliki seseorang yang bisa diajak bersosialisasi dan melakukan hal-hal lain bersama. Pernikahan ini tidak selalu tentang gairah atau romansa.
3. Pernikahan pengasuhan
Berkebalikan dengan tipe sebelumnya, model pernikahan ini sepenuhnya dilakukan untuk anak-anak.
Pernikahan pengasuhan biasanya dilakukan oleh dua orang dengan komitmen untuk membesarkan anak-anak bersama dan memberikan rumah yang hangat untuk mereka.
Biasanya, seseorang dalam pernikahan pengasuhan akan berjanji untuk tetap bersama hanya sampai semua anak mereka menjadi dewasa dan mandiri.
4. Pernikahan keamanan
Pernikahan ini didasarkan pada kebutuhan finansial, sosial, atau emosional. Pasangan dalam tipe pernikahan ini menikah untuk mendapatkan dukungan, perlindungan, atau status dari pasangan mereka.
Namun tidak jarang bahwa pernikahan tipe ini tidak terlalu memerlukan koneksi yang dalam atau intim. Hal ini karena tujuan dari pernikahan ini terbatas pada sekuritas sosial dan finansial.
Baca juga: Tersandung Skandal Park Min Young, Drakor ‘Marry My Husband’ Terancam Diboikot
5. Pernikahan romantis
Pernikahan romantis didasarkan pada cinta, gairah, dan ketertarikan fisik. Pasangan menikah karena mereka merasa saling cocok dan bahagia bersama. Pernikahan ini memerlukan komitmen, kesetiaan, dan perhatian yang tinggi.
Pasangan pada tipe pernikahan ini biasanya memiliki keterikatan dan keterkaitan kuat antara satu dan lainnya. Hal ini karena koneksi intim mereka sudah terjalin kuat yang akhirnya membuat mereka memilih untuk menikah.
Setiap tipe pernikahan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tidak ada tipe pernikahan yang lebih baik atau lebih buruk dari yang lain. (*)
Reporter: Jpgroup