Jumat, 26 April 2024

Stok Ikan Langka dan Mahal di Batam

Berita Terkait

Panduan Pilates Bagi Pemula

batampos.co.id – Stok ikan laut di pasaran Batam mulai langka sejak dua bulan terakhir. Akibatnya, harga ikan laut melambung hampir dua kali lipat. Langka dan mahalnya harga ikan diindikasi karena stok ikan di pasaran Batam menipis.

Tamin, salah satu pedagang ikan di Pasar Tos 3000 Jodoh, mengatakan bahwa kelangkaan ikan yang menyebabkan harga tinggi sudah terjadi sejak dua bulan terakhir. Di antara ikan yang mulai langka dan harganya tinggi adalah ikan benggol, kembung, mata besar dan tongkol putih.

Seperti ikan benggol yang biasanya Rp 20-25 ribu per kg, naik menjadi Rp 35-40 ribu per kg, ikan tongkol putih dari Rp 30 ribu naik menjadi Rp 45-50 ribu per kg, begitu juga kembung dari Rp 35 ribu menjadi Rp 55-60 ribu per kg.

”Hampir semua jenis ikan naik, cuma paling terasa ikan yang biasanya murah seperti benggol itu naik sampai Rp 40 ribu,” ujar Tamin, Kamis (14/10).

Menurut dia, ikan murah yang biasanya dijual di pasaran Batam itu berasal dari Malaysia. Namun, saat ini adanya larangan impor membuat ikan murah susah masuk pasaran Batam, sehingga stok ikan yang ada malah langka dan menipis.

”Ikan murah yang biasanya dijual itu biasanya diimpor dari Malaysia. Tapi sekarang ada pembatasaan, yang menyebabkan stok ikan laut langka, dan harganya mahal,” jelas Tamin.

Dikatakan Tamin, daerah Kepri memang terdiri dari 96 persen lautan. Namun sayang, hal itu tak dimanfaatkan masyarakat setempat untuk mendapatkan hasil laut. Sehingga selama ini, rata-rata ikan yang dijual di pasaran Batam merupakan impor dari Malaysia dan luar daerah Kepri seperti Jawa.

”Ikan dari Batam itu sangat sedikit, karena memang sedikit sekali masyarakat yang melaut. Sehingga, selama ini kebutuhan ikan murah diimpor,” imbuh Tamin.

Namun, larangan untuk tidak memasukkan ikan impor dari pemerintah dalam hal ini BP Batam, menyebabkan ikan langka di pasaran. Masyarakat, terutama ibu rumah tangga, mulai menjerit mengetahui harga ikan naik hampir dua kali lipat.

Harusnya ada kerja sama yang baik dari pemerintah dengan membuka kran impor untuk ikan. Sehingga, kebutuhan masyarakat untuk mendapat ikan murah terpenuhi. Hal ini tentu juga berdampak terhadap inflasi Kota Batam.

”Masyarakat butuh ikan murah, dan ini yang selalu dikeluhkan ibu-ibu setiap kali belanja. Kami pedagang tak bisa berbuat banyak, karena memang kami belinya mahal juga,” terang Tamin lagi.

Rahayu, salah satu warga Batam Center, mengeluhkan harga ikan yang tak turun-turun. Biasanya, ia bisa mendapatkan harga ikan Rp 20 ribu per kg. Namun saat ini, untuk jenis ikan laut paling murah seperti benggol rata-rata Rp 35 ribu per kg.

”Harga ikan pada mahal semua, paling murah jenis benggol, itu pun sudah Rp 35-40 ribu per kg, biasanya cuma Rp 20-25 ribu,” terangnya.

Bahkan, menurutnya untuk beberapa jenis ikan seperti ikan tongkol putih, ikan bulat dan kembung mulai langka. Adapun yang jual, harganya naik dua kali lipat. ”Ikan tongkol putih susah banget dicari, kalau ada harganya Rp 50-55 ribu per kg, biasanya cuma Rp 30-35 ribu per kg,” terang Tanti, warga lainnya.

Hal senada dirasakan Ely, warga Batam Center. Menurutnya, naiknya harga ikan cukup berdampak baginya yang merupakan masyarakat kelas menengah ke bawah. Sekarang, ia kesulitan mendapatkan ikan dengan harga murah.

”Dulunya senang karena ikan murah dan segar, tapi sekarang harganya naik dua kali lipat. Padahal, kondisi ekonomi seperti ini, tapi semua pada naik,” pungkasnya. (*/jpg)

Update