Jumat, 29 Maret 2024

Putra Dewi Yull Lulus S2 di Amerika, Borong Tiga Penghargaan

Berita Terkait

Surya Sahetapy (tengah), putra Dewi Yull, lulus S2 di Amerika. (Instagram @dewiyullofficial)

batampos – Putra dari artis Dewi Yull, Surya Sahetapy, yang merupakan seorang tunarungu kini resmi diwisuda dan dinyatakan lulus S2 di Amerika Serikat dengan borong tiga penghargaan.

Dia lulus dari jurusan Secondary Education for Deaf and Hard of Hearing Students di Rochester Institute of Technology New York.

Kabar kelulusan Surya diungkapkan Dewi Yull melalui unggahannya di Instagram. Sebagai orang tua, dia mengaku bangga sekali atas kelulusan sang putra.

“Alhamdulillah ya Allah hari ini Surya diwisuda. Saya sangat bahagia melihat dia selangkah lebih maju menuju masa depannya,” ujar Dewi Yull dalam video unggahannya tersebut.

Surya Sahetapy kuliah di negeri Paman Sam melalui jalur beasiswa penuh dan tidak memberatkan orang tuanya sama sekali. Yang lebih membanggakan Dewi Yull, sang putra lulus S2 dengan meraih 3 penghargaan sekaligus.

Baca Juga:Image Rusak, Ari Wibowo Sakit Hati dengan Sikap Inge Anugrah

Surya meraih penghargaan International Student Outstanding Service Award, The Outstanding Graduating Student Award In The Master’s Degree dan NTID Graduate College Delegate.

“Menurut teman-teman kuliahnya, para dosen, dan rektor, jarang sekali mahasiswa memborong achievement sebanyak itu. Alhamdullilah sujud syukur, percayalah bahwa waktu dan kesabaran pasti mendapat balasan satu saat,” kata Dewi Yull.

Ditemui di bilangan Kemang, Jakarta Selatan, pada Maret 2023 lalu, Dewi Yull sempat mengabarkan bahwa sang putra akan lulus kuliah S2 di Amerika. Menurutnya kala itu, usai lulus kuliah Surya akan mengajar di Amerika sesuai dengan cita-citanya.

Karena menurutnya, di Indonesia belum ada kebijakan yang membolehkan seorang tunarugu mengajar. Sedangkan di Amerika, tunarungu mendapatkan kesempatan yang setara dengan orang normal untuk dapat membagikan ilmu pengetahuan kepada para siswa.

“Dengan fasilitas di sana, guru tuli bisa mengajar dengan penterjemah isyarat,” kata Dewi Yull. (*)

Reporter: jp group

Update