Senin, 12 Mei 2025

Manfaat Membaca Buku Fiksi, Melatih Imajinasi hingga Meningkatkan Kemampuan Berempati

Berita Terkait

Ilustrasi seseorang anak yang sedang membaca buku fiksi. (Dok. Freepik)

batampos – Membaca buku fiksi sering dianggap sepele atau dipandang sebelah mata. Karena kebanyakan buku fiksi dianggap khayalan semata.

Padahal membaca buku fiksi banyak manfaatnya. Apalagi jika dipupuk dari kecil.

Selain kemampuan literasi anak makin berkembang, kosa kata juga bertambah. Tak
heran jika anak hobi membaca buku fiksi dia akan lebih berkembang dibandingkan rata-rata teman sebayanya.

Baca juga: Adu Akting Park Sung Woong dengan Park Soo Oh Janjikan Gelak Tawa

Mengembangkan budaya membaca dimulai dari buku fiksi. Baru kemudian seiring
bertambahnya usia, bahan bacaan juga akan berkembang sesuai dengan bidang yang
dikuasai.

Dilansir dari National Library of Medicine, cerita-cerita fiksi sudah lama ada. Dengan
membaca buku fiksi, kita juga cenderung bisa bercerita dengan spontan.

Kemampuan bercerita sendiri yang didasari karena hobi membaca buku fiksi juga sangat
bermanfaat.

Pertama, menjadi fasilitas kerjasama manusia dalam pembentukan dan penyebaran norma-norma sosial. Kedua, untuk alat menyebarkan informasi yang relevan karena kemudahan untuk mengingat fakta dalam bentuk narasi.

Berikut manfaat membaca fiksi:

1. Membantu relaksasi dan alat penghibur

Manfaat dari membaca sudah lama diakui, bahkan sejak era Mesir Kuno. Dalam
Perpustakaan Theban Kuno milik Firaun Ramses II, terdapat prasasti ‘rumah penyembuhan bagi jiwa’.

Menurut mereka, saat kita membaca kita akan membenamkan pikiran ke dunia imajinasi.
Kegiatan ini akan mendorong fokus yang mendalam, melepaskan pikiran dari gangguan
luar, yang kemudian memberikan relaksasi kepada diri.

Baca juga: Ingin Sehat Secara Mental, Lakukan 7 Cara Kreativitas Ini

Perlu diketahui, bahwa sifat terapeutik dari membaca ini bekerja lebih dari pelarian diri.

Cerita dapat membantu kita menghadapi dan mengeksplorasi berbagai isu yang relevan
dengan kehidupan sehari-hari kita.

Dengan kita menyaksikan bagaimana tokoh utama dalam cerita tersebut berkembang, gagal, beradaptasi, dan bertahan melalui semua rintangan. Dari situ kita akan mendapatkan pelajaran dan inspirasi.

2. Meningkatkan kemampuan berempati

Dilansir dari blog penulis dan life coach Smita Das Jain, kisah-kisah fiksi dapat
meningkatkan empati pembacanya dengan sangat baik.

Saat kita bertemu dan mengetahui kisah dari tokoh-tokoh fiksi, kita mengembangkan
pemahaman dan belas kasih yang lebih dalam terhadap orang lain. Karena secara tidak
langsung kita menempatkan diri ke posisi orang lain.

Dengan menyaksikan kemenangan, perjuangan dan emosi mereka, kita belajar untuk berhubungan dengan orang-orang dari berbagai latar belakang dan budaya.

Dilansir dari Greater Good Magazine, Filsuf Socrates dulunya selalu mengabaikan para
penyair. Karena menurutnya penyair tidak menulis puisi dengan kebijaksanaan, namun
dengan kejeniusan dan inspirasi.

Namun, dalam dunia fiksi, narasi yang ada memberikan para pembacanya sebuah pengalaman untuk merenung dan memahami makna.

3. Meningkatkan kreativitas

Membaca fiksi merangsang imajinasi kita, yang kemudian mendorong pikiran untuk
mengeksplorasi ide, perspektif, dan kemungkinan baru.

Melalui deskripsi mendetail, alur memikat, dan karakter yang dikembangkan dengan baik,
fiksi dapat memicu kreativitas kita.

Dalam dunia fiksi, kita akan menemukan hal-hal yang unik, dunia yang berbeda, dan
pemecahan masalah baru.

Hal-hal dalam cerita imajinatif ini juga dapat menginspirasi kita untuk berpikir lebih
kreatif dalam kehidupan pula.

4. Meningkatkan kosa kata dan kemampuan menulis

Ketika kita membaca, kita bertemu dengan banyak frase, kalimat, dan gaya penulisan
yang khas dari penulisnya.

Para penulis dengan hati-hati menciptakannarasi, karakter, ekspresi, idiom, dan alat-
alat bantu penulisan mereka.

Dengan membaca fiksi yang tertulis dengan baik, kita dapat mengembangkan kamus yang
lebih luas dalam kepala kita. Hal ini dapat membantu kita berkomunikasi dengan lebih
efektif dan fasih.

Baca juga: Ini Bedanya Adopsi Kucing dengan Membeli, Pet Owner Wajib Tahu

Tidak hanya itu, dengan kamus kosa kata yang lebih luas, kita dapat meningkatkan
kepercayaan diri ketika berinteraksi secara sosial dan profesional.

5. Meningkatkan pengetahuan

Membaca fiksi dapat menjadi peluang dan pengalaman yang menyenangkan dalam
meningkatkan pengetahuan kita.

Banyak kisah-kisah yang dilatari berbagai adat dan budaya yang berbeda dari milik kita
sendiri. Banyak pula yang berlatar belakang waktu yang berbeda pula. Karena hal-hal
tersebut, kita dapat memperluas pengetahuan kita mengenai konsep-konsep dan tema yang diangkat.

Pada tahun 2017, sebuah white paper diterbitkan oleh National Academies of
Science mengatakan bahwa naratologi (studi tentang narasi, struktur narasi dan wacana
narasi) dan psikologi narasi harus menjadi perhatian keamanan nasional.

Dokumen tersebut diterbitkan sebagai tanggapan terhadap laporan kebijakan
Kementerian Pertahanan yang berfokus pada “tantangan kritis dan abadi dalam peperangan – kebutuhan untuk memahami motivasi aktor yang relevan dan dasar dari keinginan mereka”.

Fiksi bukanlah kebalikan dari realitas, tapi alat untuk membantu membentuk dunia nyata.
Karena itu kisah-kisah fiksi dapat menjadi alat revolusioner. (*)

Sumber:Jpgroup

Baca Juga

Update