batampos – Larangan keramas saat menstruasi yang banyak beredar di masyarakat sebenarnya hanya mitos belaka. Namun sampai saat ini banyak masih banyak masyarakat yang memercayainya.
Keramas saat menstruasi konon akan menyebabkan darah haid menggumpal atau membeku sehingga mengakibatkan alirannya menjadi tidak lancar. Alasan lainnya, seperti dapat menyebabkan darah atau keputihan masuk ke kepala dan otak.
Padahal faktanya, keramas saat menstruasi tidak akan membuat darah haid tidak lancar. Aktivitas keramas akan membersihkan minyak dari kulit kepala. Dikutip dari Alodokter, saat menstruasi produksi minyak di kulit kepala bertambah.
Baca juga: Agar Tidur Nyenyak saat Menstruasi
Bayangkan rambut akan lepek, bau dan berminyak jika tidak tersentuh air saat menstruasi yang bisa berlangsung hingga 7 hari.
Keramas sendiri adalah bentuk perawatan rambut yang seharusnya dilakukan secara rutin, setidaknya 2-3 hari sekali tergantung jenis rambut. Selain untuk menghilangkan kotoran dan minyak pada kulit kepala, keramas juga dapat mencegah pertumbuhan jamur dan bakteri yang lebih mudah tumbuh pada kulit kepala berminyak.
Dilansir dari Hellosehat, keramas pada saat menstruasi justru memberikan berbagai manfaat di antaranya:
Baca juga: Makan Pisang Bisa Redakan Kram Perut Saat Menstruasi
1. Membuat tubuh menjadi lebih rileks dan segar.
2. Membersihkan rambut dan kulit kepala dari debu, minyak, dan kotoran.
3. Membuat tubuh lebih nyaman karena rambut dan kulit kepala yang bersih.
4. Meningkatkan rasa percaya diri.
Jadi jika selama haid tidak ada aktivitas keramas sama sekali, sementara umumnya waktu menstruasi adalah 2-7 hari. Hal itu akan membuat minyak pada kulit kepala akan menumpuk, selanjutnya akan membuat kulit kepala jadi kotor dan lepek. Akibatnya, kamu bisa mengalami gatal-gatal pada kulit kepala, ketombean, dan aroma tidak sedap pada rambut.
Baca juga: Resep Terong Ungu Bawang Putih Pedas Ala Korea
Oleh karenanya, setelah mengetahui fakta mengenai keramas saat menstruasi, sebaiknya jangan percaya sepenuhnya pada mitos seputar menstruasi yang beredar sebelum mencari tahu kebenarannya terlebih dahulu. (*)
Sumber: Jpgroup