Jumat, 18 Oktober 2024

Kata Para Ahli, Ini 5 Kelompok Orang yang Tak Bisa Makan Tomat

Berita Terkait

Ilustrasi orang makan tomat. Tidak semua orang boleh mengonsumsi tomat. (freepik/azerbaijan_stockers)

batampos – Ada kelompok orang yang ternyata tidak bisa makan tomat.

Padahal sebagai salah satu sayuran, tomat dengan warna merah cerah sarat nutrisi baik vitamin, mineral hingga antioksidan.

Orang yang sedang diet, biasanya memasukkan tomat dalam menu diet sehatnya.

Tiap 100 gram tomat mengandung kalori 20 kal, protein 1 gram, lemak 0,3 gram, karbohidrat 4,2 gram, kalsium 5 miligram, karoten (vitamin A) 1500 SI, thiamin (vitamin B) 60 mikrogram, asam Askorbat (vitamin C) 40 miligram, fosfor 27 miligram, zat
besi 0,5 miligram, potassium 360 miligram.

Baca juga: Sudah Diet Tapi Perut Tetap Buncit, Begini Kata Ahli

Sayangnya, kebaikan tomat tidak dapat dinikmati oleh semua orang. Beberapa kondisi kesehatan tertentu mengharuskan seseorang lebih berhati-hati saat mengonsumsi tomat. .

Beberapa orang mungkin mengalami reaksi negatif atau ketidaknyamanan setelah mengonsumsi tomat.

Dirangkum dari onlymyhealth.com, berikut beberapa kelompok orang yang tidak boleh makan tomat.

1. Refluks asam dan penyakit refluks gastroesofageal (GERD)

Refluks asam dan penyakit refluks gastroesofageal (GERD) merupakan dua kondisi kesehatan yang seringkali terkait dan bisa memicu ketidaknyamanan yang signifikan bagi
penderitanya. Keadaan ini ditandai dengan munculnya asam lambung yang justru kembali naik ke kerongkongan

Dr. Edwina Raj, Ahli Gizi Senior di Rumah Sakit Aster CMI, Bangalore, menjelaskan bahwa tomat mempunyai sifat asam alami, dan beberapa orang dengan refluks asam atau GERD
mungkin merasakan ketidaknyamanan atau peningkatan gejala usai mengonsumsi tomat.

Baca juga: Kunyah Permen Karet Bisa Jadi Pertolongan Pertama Saat Asam Lambung Naik

Tingginya tingkat keasaman pada tomat dapat memicu nyeri ulu hati atau memperburuk gejala refluks yang sudah ada. Jika mengalami kondisi ini, disarankan guna mengurangi konsumsi tomat atau berkonsultasi dengan dokter supaya mendapatkan
saran yang tepat.

2. Sindrom Iritasi Usus Besar (IBS)

Orang yang mengalami sindrom iritasi usus besar (IBS) sering kali menunjukkan kepekaan yang tinggi terhadap jenis makanan tertentu, termasuk makanan yang kaya serat atau mengandung gula tertentu seperti fruktosa.

Menurut World Jurnal of Gastroenterologi, konsumsi tomat, terutama dalam jumlah yang banyak, bisa menjadi salah satu pemicu gangguan pencernaan bagi sebagian penderita IBS.

Maka dari itu, disarankan agar orang yang menderita IBS secara cermat memantau gejala yang muncul. Apabila diperlukan, batasi asupan tomat guna menghindari ketidaknyamanan yang mungkin timbul. Hal ini penting dalam menjaga kualitas hidup dan mengelola gejala dengan lebih baik.

Baca juga: Liam Payne One Direction Meninggal di Argentina

3. Intoleransi histamin

Intoleransi histamin merupakan suatu kondisi yang terjadi saat tubuh tidak mampu memecah dan memetabolisme histamin dengan efektif. Histamin adalah senyawa kimia yang terlibat dalam berbagai fungsi dalam tubuh, tetapi pada orang dengan intoleransi ini, akumulasi histamin bisa menyebabkan sejumlah masalah.

Tomat termasuk dalam kategori makanan yang memiliki kadar histamin yang sedang hingga tinggi. Bagi mereka yang mengalami intoleransi histamin, mengonsumsi tomat bisa
memicu berbagai gejala yang tidak menyenangkan, seperti sakit kepala, ruam kulit, hidung tersumbat, atau gangguan gastrointestinal.

Gejala-gejala ini dapat sangat mengganggu dan mempengaruhi kualitas hidup, sehingga penting bagi seseorang dengan intoleransi histamin supaya memperhatikan asupan makanan mereka dan mempertimbangkan dalam membatasi konsumsi tomat.

Baca juga: Obat Batuk dari Bahan Alami

4. Batu ginjal

Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Biologi, tomat mengandung oksalat yang merupakan zat alami dan dapat berkontribusi pada pembentukan batu ginjal, terutama pada individu yang sudah memiliki kecenderungan terhadap kondisi ini.

Oleh sebab itu, apabila kamu mempunyai riwayat batu ginjal atau termasuk dalam kategori yang berisiko mengalami masalah tersebut, sebaiknya pertimbangkan untuk mengurangi konsumsi tomat.

Selain itu, menjaga tingkat hidrasi yang cukup juga sangat penting dalam membantu mencegah pembentukan batu ginjal dan mendukung kesehatan ginjal secara keseluruhan.

5. Alergi atau sensitivitas

Beberapa orang yang mungkin mengalami alergi atau sensitivitas terhadap tomat. Gejala yang muncul akibat alergi terhadap tomat bisa bervariasi, mulai dari yang ringan hingga
yang lebih serius. Adapun gejala-gejala yang umum terjadi seperti ruam pada kulit, rasa gatal, biduran, pembengkakan, atau bahkan masalah gastrointestinal.

Jika kamu merasa memiliki alergi atau sensitivitas terhadap tomat, sangat penting guna berkonsultasi dengan tenaga medis. Selain itu, menjalani tes yang tepat mungkin diperlukan untuk mengidentifikasi penyebab dari gejala yang dialami.

Baca juga: Pemicu Alergi Bisa Macam-macam, Kenali Jenisnya

Walaupun tomat umumnya dipandang sebagai makanan yang bergizi dan bermanfaat bagi kesehatan, ada sejumlah kondisi yang memerlukan perhatian khusus atau pembatasan dalam konsumsi tomat.

Termasuk golongan manakah Anda? Jika Anda termasuk 5 golongan di atas, berhati-hatilah. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi jika Anda ingin mengonsumsi tomat. (*)

Sumber: Jpgroup

Update