Sabtu, 27 April 2024

Cukup Disiram Sekali Sehari, Anggrek Merpati Bukan Jenis Tanaman yang Rewel

Berita Terkait

Panduan Pilates Bagi Pemula

KOMPAK: Devi Natalie (kiri) dengan Maggie yang suka bertanam anggrek. (ALFIAN RIZAL/JAWA POS)

batampos – Anggrek Merpati (Dendrobium crumenatum) bukan termasuk jenis tanaman anggrek yang rewel. Selain sirkulasi udara yang baik, menyiramnya satu kali sehari sudah cukup.

Para pemula direkomendasikan merawat anggrek ini sebelum merawat anggrek jenis lainnya yang lebih rumit.

Anggrek Merpati punya akar yang memanjang dan memiliki bentuk bulat berwarna putih dengan bulb yang ’’membengkak” pada bagian bawahnya. Dinamakan Anggrek Merpati karena bagian sepal dan petal bunganya dominan warna putih. Serta, bunganya memiliki bentuk layaknya burung merpati yang sedang terbang.
Aroma wangi yang khas juga dimiliki anggrek yang ketahanan mekar bunganya terhitung pendek, yaitu dua hari. Namun, antesisnya hanya bertahan satu hari dan terjadi secara serentak yang akan terlihat seperti burung merpati yang sedang terbang.

BUKAN PARASIT: Beberapa anggrek yang ditanam Devi di rumahnya. Tanaman ini bisa tumbuh bagus dengan menumpang tanaman lain. (ALFIAN RIZAL/JAWA POS)

”Sekali mekar bisa sampai puluhan hingga ratusan kuntum bunga. Sayangnya, sekarang belum mekar lagi,” ujar penghobi anggrek asal Kecamatan Manyar, Devi Natalie.

Anggrek merpati tumbuh menumpang pada tanaman lain. Meski begitu, ia tak bersifat parasit dengan mengambil sari makanan inangnya. Sebab, anggrek tersebut melekat pada tanaman inangnya dengan tujuan memperoleh sinar matahari pada posisi terbaik dan dapat tumbuh dengan kukuh.

’’Jadi, enggak perlu khawatir inangnya mati,” terangnya.

Persebaran anggrek itu sangat luas. Sepanjang Semenanjung Malaya, Indonesia, hingga Kepulauan Solomon. Dari dataran tinggi hingga dataran rendah. Sebab, anggrek tersebut mudah beradaptasi.

BUKAN PARASIT: Beberapa anggrek yang ditanam Devi di rumahnya. Tanaman ini bisa tumbuh bagus dengan menumpang tanaman lain. (ALFIAN RIZAL/JAWA POS)

Bahkan, pemula pun lebih disarankan memelihara Dendrobium crumenatum dahulu sebelum mencoba jenis lain yang lebih sulit. ’’Bisa ditaruh di taman rumah ataupun dipajang di dinding,” ucap ibu tiga anak itu.

Anakan anggrek merpati bisa ditemukan di percabangan pohon-pohon di pinggir jalan. Terutama pada pohon angsana, pohon mahoni, hingga pohon cemara. Atau juga bisa membeli langsung di pedagang tanaman. ’’Selama ini sih saya dikasih teman-teman penghobi anggrek lainnya,” ungkapnya.

Pot atau langsung diikat pada pohon bisa digunakan sebagai media tanam. Caranya, lakukan pemisahan dua batang berukuran besar atau tiga hingga empat batang berukuran kecil dari rumpunnya. Lalu, gunakan sabut kelapa yang sudah dibasahi untuk membungkus bagian pangkal batang tanaman bagian bawah. ’’Nah, abis gitu dikasih pakis di akarnya,” jelas influencer home gardening itu.

Baca juga : Mengembangbiakkan Mawar Impor, Cara Okulasi Lebih Baik

Sirkulasi udara yang baik diperlukan anggrek merpati. Trik paling mudah, atur posisi ketinggian tanaman minimal 1 meter agar mendapatkan sirkulasi yang cukup. Penyiraman cukup dilakukan sehari sekali agar air tidak berlebihan pada media tanam yang akan membuat tanaman cepat membusuk. ’’Lebih baik disiram pagi, secukupnya saja,” ujarnya.

Meski tergolong tak rewel, tidak berarti anggrek merpati bebas dari ancaman penyakit. Umumnya penyakit jamur sering menyerang. Mulai busuk akar hingga busuk leher. Pengobatannya bisa menggunakan fungisida dan memperhatikan sanitasi. ’’Potong area yang terkena penyakit supaya tidak menyebar, lalu gunakan fungisida untuk membasahi akar,” jelasnya. (*)

Reporter : JPGroup

Update