Kamis, 9 Mei 2024

Berkendara Jarak Jauh di Musim Hujan, Simak Enam Hal Penting Ini

Berita Terkait

Ilustrasi mengendarai mobil saat hujan deras. (Pixabay)

batampos – Musim hujan memberikan sejumlah tantangan berkendara, seperti kurangnya daya cengkeram ban, jarak pengereman bertambah, visibilitas terbatas, hingga hydroplaning.

Memilih jenis ban yang tepat untuk performa di medan basah menjadi faktor penting dalam keselamatan berkendara.

Bagi Anda yang berencana melakukan perjalanan darat jarak jauh, penting untuk memeriksa dan menyiapkan kendaraan dengan cermat sebelum berangkat.

Baca juga:Jangan Cabut Uban! Berikut Tujuh Efek Sampingnya

Berkendara jarak jauh di musim hujan, memerlukan persiapan khusus karena kondisi jalan menjadi licin, timbul genangan air, dan membuat jarak pandang pengendara terbatas.

Simak tips dari Michelin berikut ini sebelum Anda mengawali kegiatan road trip:

1. Kurangi kecepatan

Ini adalah hal utama yang harus diingat dan diterapkan pengemudi saat berkendara di tengah hujan, terutama saat hujan lebat. Antisipasi akan jauh lebih mudah dilakukan ketika berkendara dengan hati-hati dengan mengurangi kecepatan.

2. Pilih jenis ban yang tepat

“Jalan basah mengurangi daya cengkeram ban dan memperpanjang jarak pengereman. Untuk itu, memilih jenis ban dengan daya cengkerem optimal di medan basah dan dilengkapi fitur pengereman pendek sangat direkomendasikan,” kata M. Fachrul Rozi, Customer Engineering Support PT Michelin Indonesia.

3. Periksa tingkat keausan ban

Pastikan ban kendaraan masih dalam kondisi baik (tidak aus) ketika Anda ingin membawanya dalam perjalanan jauh. Pengecekan oleh profesional disarankan. Jika anda ingin melakukan penggantian 2 ban saja, pastikan ban tersebut dipasang di bagian belakang, untuk mengurangi resiko terjadinya hydroplaning.

4. Periksa tekanan ban untuk keempat ban dan ban cadangan

Lakukan hal ini untuk mengoptimalkan keselamatan dan menjaga ketahanan ban. Saat memeriksa tekanan, perhatikan komponen muatan kendaraan (jumlah penumpang dan barang bawaan). Pastikan tekanan ban sesuai dengan rekomendasi pabrikan pembuat kendaraan yang bisa dilihat di pilar pintu pengemudi atau tutup bahan bakar.

5. Jaga jarak aman dengan kendaraan di depan
Karena visibilitas atau jarak pandang menurun di tengah hujan, pengemudi perlu memperpanjang jarak antar kendaraan. Jarak pengereman yang berpotensi menjadi lebih panjang di aspal basah—karena sistem pengereman yang terganggu atau traksi ban berkurang—membuat jarak aman semakin penting untuk diperhatikan.

6. Kenali dan redam potensi hydroplaning (kondisi ban tergelincir dan tidak merespons kemudi, pengereman, atau akselerasi)

Kendaraan bahkan bisa tergelincir atau berputar ketika air di antara ban dan jalan tidak dapat dialirkan dengan cukup cepat. Lapisan air ini menumpuk di bagian depan dan berujung pada kehilangan kontak dengan jalan.

“Anda bisa memilih ban yang memiliki fitur kendali optimal saat akselerasi, andal di medan basah, dan evakuasi air cepat untuk menghindari hydroplaning,” kata Fachrul Rozi.

Selain itu, Anda juga disarankan untuk rutin memeriksa tekanan ban, memeriksa kedalaman tapak, dan mengurangi kecepatan saat mendekati genangan air.

Cek kendaraan secara menyeluruh sebelum melakukan perjalanan jauh, terutama di musim hujan, seperti minyak rem, bantalan rem, wiper, lampu-lampu, dan perangkat keselamatan, seperti segitiga pengaman, senter, kotak P3K beserta isinya, dan pemadam api portabel. (*)

Reporter: JP Group

Update