batampos – Kolagen bubuk untuk ibu yang sedang hamil dan menyusui tidak direkomendasikan.
Kolagen dalam bentuk bubuk biasanya merupakan suplemen yang dikonsumsi untuk kesehatan tubuh, terutama kesehatan kulit.
Untuk perempuan dalam kondisi normal, minum suplemen kolagen mungkin tidak akan bermasalah. Tapi bagi perempuan dalam kondisi tertentu misalnya sedang hamil atau menyusui nmengonsumsi suplemen kolagen juga mempunyai sejumlah efek samping yang diakibatkannya.
Baca juga: Rutin Pakai Sunscreen Bisa Terbebas Dari Penyakit Ini
Dikutip dari WebMD, Rabu (18/9), ada beberapa efek samping dari konsumsi kolagen dapat terjadi pada perempuan yang sedang hamil atau menyusui.
Ibu hamil dan menyusui sebaiknya menunda mengonsumsi suplemen kolagen karena belum ada penelitian yang cukup untuk menarik kesimpulan tentang keamanannya.
FDA tidak mengatur bubuk kolagen atau jenis suplemen makanan lainnya.
Jadi, tidak ada jaminan bahwa suplemen kolagen Anda mengandung jenis atau jumlah kolagen yang tertera pada label. Ada juga kemungkinan produk kolagen terkontaminasi pestisida, bakteri, atau zat lainnya.
Di sisi lain, karena bubuk kolagen dan suplemen lainnya biasanya terbuat dari hewan, produk tersebut mungkin mengandung logam berat atau racun lainnya yang dapat terkumpul di tulang hewan. Oleh karena itu, selalu pastikan Anda membeli suplemen dari sumber yang memiliki reputasi baik.
Efek bubuk kolagen dan suplemen lainnya terus diteliti dan diperdebatkan.
Daripada membeli suplemen ini, Anda selalu dapat membantu tubuh Anda memproduksi lebih banyak kolagen secara alami dengan memastikan pola makan Anda dipenuhi dengan makanan sehat.
Baca juga: Cuaca Panas, Semangka Jadi Solusi Cegah Dehidrasi hingga Sehatkan Jantung
Untuk memproduksi kolagen, tubuh Anda menggabungkan asam amino glisin dan prolin dengan asam amino lain termasuk vitamin C, seng, dan tembaga.
Anda juga dapat membantu tubuh memproduksi lebih banyak kolagen dengan mengonsumsi banyak makanan yang kaya akan glisin dan prolin.
Untuk vitamin C, seng, dan tembaga, Anda juga harus memastikan untuk mengonsumsi makanan seperti pepaya, buah jeruk, tomat, sayuran berdaun hijau, brokoli, kembang kol, kerang, kacang-kacangan, dan biji-bijian utuh. (*)
Sumber: Jpgroup