batampos.co.id – Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Batam, Zulkarnain Umar, mengatakan, pihaknya masih menunggu regulasi resmi soal penyelenggaraan ibadah umrah 1443 Hijriah dari pemerintah pusat.
Itu setelah Pemerintah Arab Saudi melalui nota diplomatik dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, menyampaikan bakal membolehkan dibukanya kembali perjalanan umrah bagi jemaah dari Indonesia.
”Seperti apa teknisnya nanti, kita masih menunggu,” ujar Zulkarnain, Minggu (10/10).
Menurutnya, saat ini daftar tunggu jemaah umrah di Kota Batam telah mencapai 450 orang. Ia mengatakan, kegagalan calon jemaah untuk berangkat umrah tersebut tidak lepas dari pandemi Covid-19 yang belum selesai hingga saat ini.
Kendati demikian, Perhimpunan Pengusaha Biro Ibadah Umrah dan Haji, masih terus membuka pendaftaran bagi mereka yang ingin beribadah umrah.
”Yang tertunda ada 450 calon jemaah umrah dari tiga travel,” jelasnya.
Zulkarnain menambahkan, sejauh ini ada dua biro travel umrah berkantor pusat di Batam yang telah tutup beroperasi. Kedua biro travel itu adalah Mabrur dan Travel Holiday.
Sementara, tiga travel lainnya masih tetap melayani perjalanan umrah. Yakni, Zulindo, Samira Ali Wisata, dan Ameera.
”Awalnya travel yang pusatnya di Batam ada tujuh travel. Lalu berkurang jadi lima, dan sekarang tinggal tiga. Kondisi ini tidak lepas dari situasi pandemi ini,” jelasnya.
Sementara itu, mengenai biaya umrah yang harus dibayarkan oleh jemaah, lanjutnya, sejauh ini masih mengacu pada asumsi biaya aturan protokol kesehatan (Prokes). Dimana, Pemerintah Arab Saudi meminta karantina selama 14 hari kepada calon jemaah umrah.
”Biaya karantina ini belum final. Kalau biaya normal sebelum pandemi Rp 20 juta, setelah pandemi naik menjadi Rp 26 juta dan sekarang belum ada info terbaru. Kami juga masih nunggu,” pungkasnya. (*/jpg)