Sabtu, 2 November 2024

Pati Bengkuang Bersifat ”Mendinginkan” Kulit

Berita Terkait

ALAMI: Angela Cynthia menggunaklan ampas parutan bengkuang sebagai scrub. Zat kandungan bengkuang mampu menyerap sinar ultraviolet sebagai antioksidan dan mempunyai aktivitas sebagai tyrosinase inhibitor. Dengan demikian, bengkuang dapat digunakan sebgai sunscreen dan pemutih. (Angger Bondan/Jawa Pos)

batampos – Pati bengkuang bersifat ”mendinginkan” kulit. Pati bengkuang ini cocok dibuat sebagai bahan dasar bedak dingin. Bedak dingin adalah salah satu jenis kosmetik yang baik sekali untuk mencegah kerusakan kulit akibat paparan sinar matahari.

Manfaat umbi bengkuang ini disampaikan oleh Prof Dr Apt Mangestuti Agil MS, Guru besar Botani Farmasi dan Farmakognosi Fakultas Farmasi Universitas Airlangga. Menurut Dr Mangestuti, kerusakan parah akibat paparan sinar matahari yang sangat intensif dapat memicu berbagai masalah kulit. Termasuk terbakar karena sinar matahari, kanker, dan hiperpigmentasi. Yang menarik, ternyata artikel penelitian ilmiah itu banyak ditulis oleh peneliti Indonesia.

Kandungan umbi begkuang pun banyak diteliti untuk perawatan kulit karena sifat bengkuang yang ”mendinginkan”. Zat kandungan lain dalam bengkuang adalah senyawa golongan flavonoid, saponin, dan vitamin C. Kandungan tersebut diduga mendorong khasiat umbi bengkuang sebagai antioksidan.

Baca juga: Perawatan Kulit untuk Ibu Hamil, Hindari Retinol hingga BHA

Pemutih dan Sunscreen

Peneliti Indonesia melalui hasil studinya mengungkapkan bahwa kandungan bengkuang bekerja sebagai pemutih dan sunscreen. Yakni, melalui pengaruh langsung pada melanin dan enzim tyrosinase inhibitor. Melanin adalah pigmen berwarna cokelat sebagai pigmen utama kulit, rambut, dan mata yang berwarna. Ada enzim yang berperan pada pembentukan pigmen melanin, yaitu tyrosinase yang terdapat di dalam melanosit (sel yang menghasilkan melanin).

Aktivitas melanosit meningkat seiring dengan peningkatan paparan sinar UV matahari. Paparan sinar berlebih mendorong enzim tyrosinase meningkatkan produksi melanin untuk melindungi kulit dari kerusakan. Dampaknya, terjadi produksi melanin berlebih.

Produksi melanin berlebih memicu timbulnya berbagai penyakit akibat hiperpigmentasi. Di sinilah peran produk pemutih (whitening), sebagai pencegah pembentukan kelebihan melanin. Pemutih mengandung penghambat tyrosinase yang disebut tyrosinase inhibitor.

Tyrosinase inhibitor, baik yang alamiah maupun produk sintesis, dapat mencegah produksi melanin berlebih dengan cara menghentikan proses oksidasi tyrosinase. Inhibitor itu tidak berperan membuat kulit menjadi putih, tetapi menghentikan proses oksidasi tyrosinase sehingga produksi melanin terkendali.

Baca juga: Boleh Suntik Botulinum Toxin untuk Atasi Kerutan Wajah Tapi Jangan Berlebihan

Studi yang dilakukan peneliti tersebut menemukan zat kandungan umbi bengkuang, antara lain, golongan isoflavone, pterocarpan, dan tetrahydrofuran. Semua zat kandungan itu menunjukkan aktivitas sebagai antioksidan dan tyrosinase inhibitor. Jadi, umbi bengkuang dapat digunakan pada kosmetik sebagai sunscreen dan pemutih.

Masker Bengkuang

Peneliti Korea melakukan studi pemanfaatan masker bengkuang untuk kulit. Studi menggunakan produk masker yang mengandung ekstrak bengkuang dan diberikan pada 15 relawan wanita tiga kali seminggu selama 5 minggu. Pengamatan dilakukan terhadap kelembapan, kandungan melanin, kandungan minyak, dan terjadinya eritema (kemerahan) pada kulit. Hasil studi menunjukkan peningkatan kelembapan dan kandungan minyak kulit wajah. Juga, terjadi penurunan signifikan pada kandungan pigmen melanin dan kemerahan kulit. Penurunan itu baik untuk mencegah hiperpigmentasi.

Para relawan menyatakan puas karena terjadi perbaikan pada kekencangan otot wajah dan kekeringan kulit. Jadi, hasil penelitian tersebut dapat dijadikan pertimbangan pemakaian umbi bengkuang sebagai bahan kosmetik perawatan kulit. Info ini tentu baik pula bagi pencegahan penuaan dini pada kulit wajah. (*)

Reporter : JPGroup

Update