batampos – Penyanyi Lizzo menghadapi tuntutan dari tiga mantan penari latarnya, yakni Arianna Davis, Crystal Williams, dan Noelle Rodriguez. Tuntutan itu diajukan pada Selasa (1/8) lalu waktu setempat di Los Angeles Superior Court. Terdapat beberapa poin tuntutan tersebut. Di antaranya, pelecehan seksual, diskriminasi ras, mempermalukan berat badan, dan lingkungan kerja yang tidak ramah.
Salah satu kasus yang cukup mengejutkan dalam gugatan itu adalah Lizzo mengomentari berat badan seorang penari bernama Arianna Davis setelah tampil di festival musik South by Southwest. Lizzo mengatakan bahwa Davis tampak kurang berkomitmen pada perannya, sebuah komentar yang digambarkan oleh gugatan itu sebagai kekhawatiran ’’terselubung’’ tentang berat badan Davis.
Baca juga:Joaquin Phoenix Kebingungan Perankan Napoleon, Bahas dan Latihan Adegan Selama 10 Hari
Hal itu cukup disayangkan karena Lizzo dianggap sebagai ikon inklusivitas dan menyebarluaskan isu keberagaman bentuk tubuh. Tahun lalu, dia bahkan meluncurkan serial kompetisi realitas, Watch Out for the Big Grrrls, di mana dia melatih para penari yang bersaing untuk bergabung sebagai timnya.
’’Sifat yang menakjubkan tentang bagaimana Lizzo dan tim manajemennya memperlakukan cast mereka tampaknya bertentangan dengan semua yang diperjuangkan Lizzo di depan umum. Sementara, secara pribadi dia mempermalukan para penarinya dan merendahkan mereka dengan cara yang tidak hanya ilegal, tetapi juga benar-benar melemahkan moral,’’ bunyi sebuah pernyataan yang diberikan Ron Zambrano, pengacara penggugat, sebagaimana dilansir dari Entertainment Weekly.
Tidak hanya itu, Davis juga menuduh Lizzo memaksanya menyentuh penari erotis di pesta klub di Amsterdam. Davis mengklaim bahwa Lizzo mengundang anggota cast untuk bergantian menyentuh penari tersebut dan melakukan serangkaian tindakan tak senonoh lainnya. Jika tidak bersedia, Lizzo bersorak semakin keras dan melengking. Davis sendiri diminta untuk menyentuh dada salah seorang penari.
Secara keseluruhan, gugatan tidak hanya dilayangkan untuk Melissa Viviane Jefferson alias Lizzo, tapi juga perusahaan produksinya, Big Grrrl Big Touring, Inc., dan Shirlene Quigley selaku kapten tim dance-nya. Salah satu tuduhan terhadap Quigley adalah dia kerap berkhotbah tentang keyakinannya terhadap Kristen dan berusaha menyebarkannya kepada siapa pun meski sempat diprotes. (*)
Reporter: jpgroup