Sabtu, 27 Juli 2024

Kurang Tidur Membahayakan Fungsi Otak

Berita Terkait

Kol Ungu untuk Kesehatan Tulang

Nutrisi untuk Perkuat Daya Ingat Lansia

ILUSTRASI Tidur. (Darya Sannikova/Pexels)

batampos – Kurang tidur ternyata bisa membahayakan fungsi otak. Sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam Journal of Proteome Research American Chemical Society mencatat bahwa kurang tidur dapat menurunkan kadar protein pelindung otak, yang menyebabkan kematian sel saraf.

Penelitian ini menggunakan tikus sebagai subjek uji untuk mengevaluasi kemampuan mereka menavigasi labirin sederhana dan belajar mengenali objek baru setelah dua hari kurang tidur.

Seperti dilansir situs Indian Express, peneliti kemudian mengekstraksi protein dari hippocampus – bagian otak yang terlibat dalam pembelajaran dan memori pada tikus.

Baca Juga:Gaya Hidup Minimalis di Era Modern, Ini Tips dan Manfaatnya

“Kami kemudian mengidentifikasi protein yang kelimpahannya berubah. Lalu untuk mempersempit kemungkinan, kami melihat data yang menghubungkan protein-protein ini dengan kinerja tikus saat melalui labirin setelah kurang tidur,” ungkap peneliti.

Para ahli menjelaskan bahwa kurang tidur menimbulkan berbagai dampak pada fungsi otak, seperti menurunnya kemampuan berkonsentrasi.

Konsolidasi memori terjadi selama tidur, yang memengaruhi penyimpanan dan pengambilan memori.

Dr Shobha N, konsultan ahli saraf di rumah sakit Manipal di India, mengatakan: “Kurang tidur juga dapat menyebabkan pengambilan keputusan yang buruk dan kurangnya kontrol emosi. Kecelakaan juga dapat terjadi karena penilaian yang buruk saat mengemudi”.

Menurut Dr. Shobha, kondisi neurologis yang sudah ada sebelumnya seperti migrain dan epilepsi bisa menjadi lebih buruk.

Faktanya, kurang tidur dalam jangka panjang juga dapat menimbulkan konsekuensi fisik.

“Orang tersebut akan rentan terhadap penyakit radang neurologis dan sistemik yang kronis. Hal ini dapat menyebabkan penyakit kronis lainnya seperti hipertensi, diabetes melitus, dan dislipidemia,” tuturnya.

“Pola tidur yang berubah dapat menyebabkan kecanduan dan penyalahgunaan zat. Semua ini dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap penyakit jantung dan stroke,” terang Shobha.

Para ahli saraf telah mengamati bahwa selama tidur nyenyak, otak melakukan fungsi-fungsi penting seperti membersihkan produk limbah dan protein berbahaya yang terakumulasi sepanjang hari.

Tanpa tidur yang cukup, proses pembersihan ini akan terganggu.
“Kurang tidur dapat menyebabkan penyakit neurodegeneratif seperti demensia dan penyakit Parkinson. Singkatnya, kurang tidur dapat berdampak pada plastisitas neuron dan membuka jalan menuju berbagai penyakit neurologis dan sistemik,” tukas Shobha.(*)

Reporter: jpgroup

Update