batampos – Ditengarai sebagai salah satu alergan, kecoa harus dijauhkan dari penderita asma.
Kecoa juga berpotensi menularkan berbagai penyakit. Seseorang dengan asma juga dapat lebih buruk kondisinya akibat kecoa.
Penelitian yang dimuat dalam jurnal National Library of Medicine, menyebutkan paparan alergan kecoa yang menyebabkan penyakit asma telah terdeteksi di 85 persen rumah pada pusat kota AS. Di Polandia, sekitar 25 persen anak penderita asma juga memiliki kerentanan terhadap kecoa dan memperparah kondisi mereka.
Sementara di Asia, alergan kecoa ditemukan pada 11 persen hingga 98 persen sampel debu yang mengakibatkan 58 persen pasien asma alergi terhadap alergan kecoa.
Perusahaan atau industri pengendali hama terus berupaya untuk mengendalikan persebaran kecoa di tengah lingkungan. Masyarakat memiliki berbagai cara untuk membasmi kecoa.
“Selama ini, pemicu asma yang lazim dikenali masyarakat biasanya berasal dari asap rokok, debu pada kasur atau bantal, perubahan cuaca, infeksi virus, paparan zat kimia, dan bulu hewan. Tapi yang jarang disadari, kecoa juga termasuk alergan yang dapat memicu serangan asma,” jelas Pest Control Praktisioner Fumida Fauzan Isnanto, kepada wartawan, Kamis (1/9).
Baca juga: Jangkrik Kini Tersedia dalam Bentuk Tepung
Kaitan Kecoa dan Asma
Seperti diketahui, penyakit asma ditandai oleh sesak akibat peradangan dan penyempitan saluran napas. Saluran pernapasan penderita asma lebih sensitif daripada orang normal lainnya, oleh karena itu jika mereka terpapar dengan faktor pemicu asma, maka otot-otot di saluran pernapasan akan kaku dan membuat saluran tersebut menyempit.
“Tak hanya melalui kontak langsung, karena hampir seluruh bagian dari tubuh kecoa mengandung alergen atau pemicu alergi sehingga bila hewan ini berada di sekitar penderita asma akan membuat kondisi pernapasannya menjadi lebih buruk. Bahkan kecoa yang sudah mati dan kulitnya menyebar kemana-mana, tetap bisa menjadi faktor yang memperparah kondisi penderita asma,” ungkap Fauzan.
Ia menerangkan, kecoa mengandung protein dan merupakan sumber alergen bagi penderita asma. Sementara alergen kecoa berasal dari kotoran air liur dan tubuh serangga itu sendiri.
“Protein dari kecoa yang orang hirup bisa menjadi alergan yang dapat menyebabkan mukosa, menginduksi reaksi alergi dan asma. Reaksi alergi ini biasanya akan berlangsung hingga berjam-jam,” tambahnya.
Asma sendiri merupakan penyakit kronis paling umum di dunia. Sekitar 300 juta penduduk dari berbagai negara diperkirakan menderita asma dengan beragam faktor. WHO yang bekerja sama dengan Global Asthma Network (GAN) bahkan memprediksi pada tahun 2025 akan terjadi kenaikan populasi asma sebanyak 400 juta pasien dan mengakibatkan 250.000 kematian.
Faktanya, selain reaksi alergi terhadap gangguan pernapasan, akibat yang juga muncul daria alergan kecoa dapat berupa ruam kemerahan di kulit, gatal-gatal, batuk, hingga infeksi sinus yang mirip seperti flu. Pada kasus yang lebih berat, alergan dari kecoa bisa menyebabkan infeksi dan komplikasi serius jika tidak cepat ditangani.
Cara Mencegah
Meskipun sulit dicegah, upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari serangan kecoa bagi penderita asma bisa dilakukan dengan rutin menjaga kebersihan dan kerapian rumah. Dan rumah tangga diminta tidak menumpuk piring kotor atau sampah sisa makanan.
“Bisa juga mengusir kecoa dengan bahan-bahan alami dan memilih jasa pengendali hama yang tepat sebagai upaya proteksi secara profesional,” tutup Fauzan. (*)
Reporter : JPGroup