Sabtu, 27 April 2024

Gizi Seimbang Hindarkan Anak dan Remaja dari Anemia

Berita Terkait

Ilustrasi makanan gizi seimbang. (pixabay)

batampos – Gizi seimbang akan menghindarkan anak dan remaja dari anemia. Tumbuh kembang anak termasuk kecerdasan juga tergantung dari asupan nutrisi.

“Penting memilih makan siang bergizi seimbang dan pendidikan gizi selama 10 bulan secara terus-menerus yang bertujuan untuk memperbaiki penerapan gaya hidup sehat, higienitas, sanitasi, dan gizi yang baik serta keamanan pangan,” kata Grant Senjaya dari PT Ajinomoto Indonesia kepada wartawan baru-baru ini.

Ahli Gizi Reisi Nurdiani dari Departemen Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor (IPB) mengatakan hasil yang positif berupa perbaikan status gizi ditandai dengam penurunan prevalensi status anemia santri di pondok pesantren dapat tercapai melalui program SLP ini. Anemia atau kurang darah merah rentan dialami oleh anak-anak dan remaja.

”Tidak mengherankan anemia terjadi katena kelompok usia tersebut susah mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang dan lebih memilih untuk mengonsumsi junk food atau makanan siap saji, juga tidak rutin sarapan serta tidak suka mengonsumsi sayur,” kata Reisi.

Ada beberapa tips agar anak terhindar dari anemia. Apa saja?

1. Pilihan Pangan Kaya Protein

Bekali anak dengan edukasi gizi. Remaja harus memahami cakupan menu makan bergizi seimbang.
”Jika kondisi pangan, gizi dan kesehatannya baik, akan sangat berdampak pada peningkatan capaian pembelajarannya,” kata Reisi.

Baca juga : Racikan Golden Milk, Hangat dan Kaya Manfaat

Ada menu makanan yang menurunkan angka anemia. Salah satunya kaya protein yakni rendang hati ayam mampu menurunkan risiko anemia. Risikonya berkurang 8 persen. Hal itu karena menu rendang hati ayam mengandung zat besi.

2. Jangan Lupa Sarapan dan Makan Siang

Sarapan dan makan siang adalah kunci energi bagi tubuh. Berbagai penelitian dan publikasi kesehatan menunjukkan daya tahan dan kemampuan tubuh untuk melakukan pekerjaan dengan produktivitas yang memadai akan dimiliki oleh individu dengan nutrisi yang baik.

Pengurangan status anemia dan peningkatan status gizi pada siswa yang makan siang dengan baik dan bergizi. Cobalah lakukan peningkatan asupan gizi yang terdiri dari energi, protein, lemak, karbohidrat, zat besi, dan vitamin C. ”Ternyata makan siang meningkatkan kadar hemoglobin serta mengurangi prevalensi anemia yang signifikan,” katanya.

3. Variasi Menu

Status gizi yang semula gemuk juga berkurang menjadi normal. Cobalah gunakan bumbu umami membantu memperbaiki cita rasa dan variasi menu, sehingga menurunkan kejadian skipping meal atau melewatkan jam makan siang. Dengan demikian anak-anak menjadi lebih berselera untuk makan, asupan gizinya pun meningkat. Para orang tua harus memasak dengan menu variasi agar anak lebih berselera makan. (*)

Reporter : JPGroup

Update