Kamis, 17 April 2025

Bincang Sehat Bersama Skyhill Clinic: Tepung Dapat Mempercepat Menopause bagi Wanita

Berita Terkait

Cara Ampuh Mengatasi Keracunan Makanan di Rumah

Manfaat Kopi untuk Tubuh dan Pikiran

Batampos – Banyak wanita tidak menyadari makanan yang dikonsumsi sehari-hari dapat mempengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh. Tepung terigu dan gula dapat mengganggu perubahan hormonal pada wanita. Apabila dikonsumsi secara berlebihan, dapat mempercepat menopause.

Dokter hormon dan pengobatan regeneratif dari Skyhill Clinic Malaysia, Linda Mat Hassin saat mengadakan Bincang Sehat terkait menopause, hormon dan kesehatan want di Harris Batam Center, Jumat (14/3/2025). F Chahaya Simanjuntak/Batam Pos

“Salah satu yang perlu diperhatikan dalam menjaga pola makan bagi wanita itu adalah bahan makanan yang terkandung di dalam makanan kita. Tepung terigu dan gula itu sangat berbahaya. Untuk menjaga keseimbangan hormon, mengonsumsi nasi adalah lebih baik daripada makanan berbasis tepung terigu mengandung gluten,” ujar dokter spesialis hormon dan pengobatan regeneratif asal Malaysia, Linda Mat Hassin dalam Bincang Sehat dan Buka Puasa Bersama Skyhill Clinic dan iMed Indonesia di Harris Hotel Batamcenter, Jumat (14/3/2025) kemarin.

Mengapa hormon perlu diperhatikan sejak dini, khususnya pada wanita? Dokter Residen di Klinik Perawatan Skyhill Malaysia ini menyebutkan, karena kesehatan hormon wanita adalah tulang punggung bangsa. “Wanita itu suri dalam rumah tangga. Apalagi dia seorang pekerja, punya tugas juga sebagai ibu rumah tangga, istri, dan manajer dalam semua hal. Rentan stres, kelelahan. Mempengaruhi semua hal, termasuk hormon,” ujar dr Linda.

Dia menyebutkan, memasuki usia 40-an, kadar hormon dalam tubuh wanita mulai menurun. Fase ini dikenal sebagai perimenopause, yang merupakan tahap sebelum menopause terjadi sepenuhnya. Banyak wanita menganggap bahwa menopause hanya terjadi setelah usia 50-an, tetapi kenyataannya, perubahan hormon dapat mulai terjadi sejak usia 35 tahun. Oleh karena itu, penting untuk memeriksakan hormon lebih awal agar dapat mengantisipasi berbagai gejala yang mungkin muncul.

Namun, menopause bukanlah hal yang perlu ditakuti. Dokter Linda menyebutkan, itu merupakan fase alami dalam kehidupan wanita di mana menstruasi berhenti secara permanen, sehingga tidak bisa lagi hamil. Hal ini terjadi karena ovarium berhenti memproduksi hormon estrogen dan progesteron. “Itu siklusnya seperti pria yang juga mengalami Andropause yang ditandai dengan penurunan kadar hormon testosteron seiring bertambahnya usia,” ungkapnya.

BACA JUGA:
Skyhill Malaysia Hadirkan Terapi Hormon Sebagai Solusi Sehat dan Bahagia

Namun, wanita perlu mewaspadai gejala menopause ini. Apa saja gejalanya? Yakni mendadak merasakan Hot flashes(sensasi panas mendadak di tubuh), berkeringat di malam hari, jantung berdebar, berat badan meningkat meskipun pola makan tetap sama, rambut rontok, hingga lemak menumpuk di area perut (menopause belly)

“Itu yang terjadi dalam tubuh. Ada lagi gejala yang parah yang mempengaruhi emosi dan kesehatan mental, yakni mudah marah dan tersinggung, stres dan kecemasan meningkat, rambut rontok, hingga insomnia,” ujar dr Linda.

“Menopause bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti, tetapi harus dipersiapkan dengan baik dengan beberapa langkah penting,” tambahnya.

Tiga Pilihan Perawatan Hormon

Agar dapat mengelola menopause dengan baik, penting untuk melakukan pemeriksaan hormon secara berkala. Beberapa jenis tes yang direkomendasikan antara lain:

  • Advanced Hormone Blood Test – Tes darah untuk mengecek kadar hormon estrogen dan progesteron.
  • Analisis Rambut dengan Teknologi Jerman – Pemeriksaan nutrisi lengkap melalui analisis rambut untuk mengetahui kondisi tubuh secara menyeluruh.
  • Biological Age Clock Test – Tes yang menilai usia biologis berdasarkan gaya hidup, genetika, dan kesehatan secara keseluruhan.

Apakah Satu Kali Pemeriksaan Sudah Cukup? Tidak. “ Pemeriksaan hormon sebaiknya dilakukan secara berkala karena perubahan hormon dapat terjadi secara bertahap. Dengan melakukan pemeriksaan rutin, wanita dapat memahami kondisi tubuhnya dan mengambil langkah yang tepat untuk menjaga keseimbangan hormon, baik melalui pola makan, suplemen, maupun perawatan medis yang diperlukan,” jelas dr Linda.

Semua perawatan hormon ini dapat dilakukan di Skyhill Clinic Malaysia. Baik di klinik Shah Alam, Selangor atau juga di klinik Bandar Dato Onn, Johor Bahru.

“Untuk pasien Indonesia yang mau terapi dan perawatan hormon ke Skyhill Clinic, khususnya untuk janji temu dengan tim dokter, dapat menghubungi kami di iMed Indonesia,” ujar Direktur IMed Indonesia, Verawaty Sri Rezeki.

Acara buka puasa dan Bincang Sehat Skyhill Clinic dan IMed Indonesia ini dihadiri sekitar 60 tamu undangan dari beragam profesi dan masyarakat umum. “Ini selalu menjadi kerinduan saya, berbagi ilmu yang saya paham kepada orang-orang yang membutuhkan,” tutup dr Linda yang juga lulusan sertifikasi terapi hormon dari Belgia itu. (*)

Reporter: CHAHAYA SIMANJUNTAK

Baca Juga

Update