Rabu, 24 April 2024

Bangun “Quality Time” dengan Memasak Bersama di Rumah

Berita Terkait

Tips Mengatasi Anak yang Mengalami Tantrum

Peradangan Gusi Bisa Diobati di Rumah

Ilustrasi – memasak bersama keluarga (ANTARA/Pexels)

batampos – Untuk membangun quality time atau waktu yang bermanfaat buat keluarga, Psikolog dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia Vera Itabiliana Hadiwidjojo menyarankan agar memanfaatkan masak bersama di rumah. Selain berkualiaas dan bisa mempererat antar anggota keluarga, kekgiatan memasak juga bisa menjadi aktivitas yang seru di rumah.

“Waktu bersama keluarga tidak harus liburan pergi ke mana-mana, tapi cukup dengan aktivitas sehari-hari yang bisa dilakukan di rumah, salah satunya memasak,” kata Vera dalam sebuah webinar pada Senin.

Menurut Vera, kegiatan memasak akan memunculkan banyak hal termasuk diskusi dan interaksi satu sama lain yang dapat merekatkan hubungan keluarga.

Selain itu, lanjut Vera, bau-bauan yang ditimbulkan saat memasak juga akan membuat anak terus mengingat momen bersama orang tuanya meski dia sudah tumbuh dewasa.

“Penelitian bilang, memori bau itu akan bertahan lama. Jadi kalau anaknya sudah besar lalu mencium bau tertentu, itu akan mengingatkan bau masakan yang waktu itu dimasak bersama. Nah, itu kedekatannya timbul lagi,” ujar Vera.

Saat mengajak anak agar mau memasak bersama, Vera mengatakan orang tua jangan menjadikan kegiatan tersebut sebagai sebuah paksaan. Seluruh anggota keluarga termasuk anak juga perlu berdiskusi terlebih dahulu mengenai waktu dan menu yang ingin dimasak.

“Anak akan terdorong kalau dia melihat ini bukan kewajiban. Tetapkan misalnya Sabtu atau Minggu itu sebagai waktu bersama keluarga. Itu harus klop dulu jadwalnya, lalu bicarakan menunya apa,” tutur Vera.

BACA JUGA: Tips Sulap Dapur Lebih Bersih Agar Betah Memasak di Rumah

“Bisa jadi, quality time-nya tidak hanya saat memasaknya tapi juga saat rapatnya, saat pembagian tugasnya,” imbuh dia.

Kemudian saat memasak, lanjut Vera, nikmati momen kebersamaannya dan jangan menerapkan banyak aturan kepada anak. Menurutnya, jika terlalu banyak aturan atau kritik, anak justru jadi malas mengikuti aktivitas tersebut.

Selain merekatkan ikatan antaranggota keluarga, Vera mengatakan quality time termasuk melalui kegiatan memasak juga akan mengembangkan karakter anak sehingga dia tumbuh menjadi anak yang percaya diri, mandiri, dan mampu bekerja sama. Di samping itu, quality time juga bermanfaat agar orang tua tidak stres.

“Saat berdekatan, ada hormon oksitosin atau hormon cinta. Saat hormon keluar, kita merasa lebih dekat, lebih nyaman. Jadi (quality time) penting banget, saya bilang ini hal yang patut diperjuangkan,” ujar Vera. (*)

reporter: antara

 

Update