Sabtu, 27 April 2024

Alami Keguguran, Tangis Kiky Saputri Pecah

Berita Terkait

Kiky Saputri keguguran. (Nina Rialita.)

batampos – Kabar kurang menyenangkan datang dari Kiky Saputri yang mengalami keguguran. Tak hanya itu, ovarium (indung telur) sang komika juga diangkat karena kista yang mengganas, dikutip dari POJOK SATU.

Kiky Saputri keguguran di usia kandungan 10 minggu atau 2,5 bulan, tepatnya pada Februari 2024. “Takdir Allah menentukan kita harus berpisah dengan janjin aku di usia kandungan 2,5 bulan atau 10 minggu,” ujarnya didampingi suaminya Khairi dikutip dari YouTube Kiky Saputri Official, Senin (18/3).

Meski sudah melewati masa menyedihkan itu, namun tangis Kiky tak bisa tertahan saat menceritakan bagaimana proses keguguran itu terjadi. Ia sangat merasa bersalah dan menyesal.

Awalnya, keduanya tak ingin mengumumkan ke publik tentang hal ini. Namun, mereka juga tak bisa berdiam diri saat publik terus bertanya tentang kabar kehamilan yang pertama kali dipublikasikan awal Januari 2024 itu.

Kiky menjelaskan kegurguan karena disebabkan berbagai hal. “Aku mengalami keguguran, penyebab pastinya ada, ditambah faktor lain. Kecapekan, aku pikir selama ini aku kuat, kerja sana sini, ternyata di dalam perut aku enggak sekuat aku,” tuturnya.

Dia mengurai penemuan kista terjadi sejatinya sebelum hamil atau enam bulan setelah menikah.

Ketika itu, Kiky mengalami sakit alam lambung, namun lama sembuh. Akhirnya di-USG.

“Ternyaya pas dicek ada kista di luar dinding rahim waktu itu masih 3,8 centi,” jelasnya.

Niat awal mau membersihkan kistanya, namun di awal dirasa tidak mengganggu hingga akhirnya dia hamil. Namun, ternyata seiring jalanya waktu kista juga berkembang ke area dinding rahim.

“Serat makanan untuk janin diambil kista, pas aku keguguran kistanya sudah 4,6 centi,” sambungnya.

Hingga pada suatu hari, Kiky mengalami flek saat hendak syuting dan pas kerja darah yang keluar makin banyak.

Kiky pun memeriksakan diri ke dokter. “Janin ketahuan enggak berkembang, detak jantungnya enggak berhenti, sebelumnya (bunyi) kencang. Dokter ngecek detak jantung (janin) sudah enggak ada,” tuturnya.

Layaknya pasangan yang sangat berharap momongan, ketika itu keduanya tak langsung percaya dengan apa yang terjadi.

“Aku enggak percaya, kasih kabar keluarga, besoknya kita ke dokter (lagi), kita cek lagi memang sudah enggak ada. Janin menyusut harusnya 3 centi, kemudian 1,5 centi, lalu 1,1 centi, akhirnya untuk kuret,” bebernya.

Setelah kuret, kista tidak ditangani, karena normalnya setelah janinnya dibersihkan kistanya juga ikut mengecil. Namun, yang terjadi sebaliknya.

“Allah kasih nikmat yang luar biasa. Di tanggal 6 Maret aku mengalami sakit di bawah perut yang luar biasa,” ujarnya.

Sakit itu, seperti fase menstruasi namun 10 kali lipat lebih sakit. Kiky sempat berpikir sakit karena haid pertama setelah kuret.

Namun, ketika diperiksa ke dokter, kistanya malah membesar dengan 5,1 centi. Akhirnya dokter memutuskan diangkat kistanya karena takutnya berbahaya ke rahimnya Kiky.

Dan, ternyata kista itu memang sudah menggerogoti ovarium Kiky sebelah kiri. Mau tidak mau harus diangkat juga.

“Kalau enggak diangkat kista akan berkembang di tempat yang lain, akan menjalar ke ovarioum kanan. Dokter bilang itu opsi terakhir ovarium kiri diangkat,” sebutnya.

Kiky menangis harus kehilangan dua hal dalam satu bulan, yakni janin dan ovariumnya.

“Aku harus kehilangan anak dan kehilangan ovarioum kiri. Walau dokter bilang ovarium kanan masih bagus, kayak aku ngerasa bersalah kenapa nggak jaga diri dengan baik,” ucapnya.

Dia berharap kejadian ini bisa jadi pelajaran ibu-ibu yang sedang menanti momongan atau yang sedang hamil.

“Kalau memang ada kista, sedini mungkin enggak nyepelin, yang akhirnya menyesal datangnya belakangan. Memeriksa sedini mungkin ke dokter,” saran Kiky Saputri. (*)

Sumber: JP Group

Update