batampos – Sirih Gading dan Sansevieria cocok untuk tanaman pembersih udara. Tanaman jenis ini menghasilkan oksigen lebih cepat dibandingkan lainnya.
Tanaman ini cocok bagi yang tinggal di lingkungan penuh polusi. Karena secara alamiah membantu membersihkan udara dalam ruangan.
Yuvi Natalia, seorang penghobi tanaman asal Surabaya, memilih jenis tanaman itu sejak enam tahun lalu. Bagi dia, tanaman tak hanya tampak indah dipandang dan memberikan sentuhan estetika, tapi juga harus bermanfaat. Paling tidak, kebersihan udara di lingkungan rumahnya tetap terjaga dan semakin baik.
’’Sangat disarankan karena hampir semua lingkungan di sekitar kita sudah dipenuhi sumber polusi,’’ terangnya kepada Jawa Pos yang berkunjung ke huniannya Senin (22/5) lalu.
Memang, semua tanaman pada dasarnya bersifat antipolutan. Dapat menyerap materi dan paparan di udara. Tapi, setiap spesies flora memiliki tingkat kemampuan menyerap polutan yang tidaklah sama.
Efektivitas proses penyerapan tersebut menyesuaikan sejumlah faktor. Mulai aktivitas mulut daun atau stomata hingga jenis polutan yang diserap menyelaraskan muatan ion. ’’Sering kali kita kan mengandalkan teknologi penjernih udara. Padahal, ada alternatif yang murah dan tetap efektif,’’ ujar Yuvi, sapaan akrabnya.
Baca juga: Kaktus Mini untuk Mempercantik Ruangan
Ruangan seperti kantor atau ruang tamu dengan kualitas udara kurang baik dapat berdampak negatif pada tubuh. Sering juga disebut sebagai sick building syndrome dengan senyawa penyebab yang beragam nan kompleks. Beberapa polutan itu, antara lain, asap rokok, benzena, dan formaldehida.
Terkadang, orang yang berada di ruangan dengan udara kurang sehat terbilang rentan dan mengalami beberapa gejala. Di antaranya, mual, pening, napas tersengal, serta sakit kepala. Baik dalam tingkat ringan maupun berat.
Dengan demikian, beragam jenis tanaman penjernih udara bisa dipertimbangkan. Namun, perempuan 35 tahun tersebut lebih menggemari dua jenis tanaman. Yaitu, sirih gading dan sansevieria karena mudah didapatkan. Tak hanya itu, harganya pun terbilang murah mulai Rp 15 ribu. Tanaman itu tetap dapat menjadi penghias rumah yang sangat gampang dibudidayakan. ’’Bisa berada di area indoor maupun outdoor juga,’’ tutur alumnus Universitas Kristen Petra Surabaya tersebut.
Baca juga: Yura Yunita Ajak Rayakan Ketidaksempurnaan
Yuvi memaparkan, ada berapa alternatif jenis tanaman pembersih udara. Misalnya, English ivy, palem, atau bahkan yang familier seperti lidah mertua. Peletakan menyesuaikan keinginan pribadi, bisa di kamar, ruang tamu, maupun sebagai tirai alami jika memakai sirih gading. Namun, ruangan harus tetap memiliki sirkulasi udara dan pencahayaan yang baik. ’’Kalau saya ruangan 3 x 3 meter pakai tiga tanaman berukuran sedang supaya lebih optimal,’’ jelas alumnus SMA Dempo Malang itu.
Dia dan keluarganya pun merasakan hasil positif setelah menerapkan hal tersebut. Ruangan rumahnya lebih segar, minim bau tak sedap, serta lebih adem. Bahkan, pohon palem di depan jendela kamarnya sangat efektif menghalau debu. Yuvi pun berencana menambah beberapa jenis koleksi tanaman pembersih udara lain. ’’Saat ini baru punya 10 jenis sansevieria dan sirih gading karena lebih suka itu,’’ katanya. (*)
Reporter: JPGroup