Minggu, 24 November 2024

Putri Salju, Tanaman Hias yang Membawa Suasana Musim Dingin

Berita Terkait

8 Kebiasaan Buruk Pemicu Penuaan Dini

SILVER DUST (ALFIAN RIZAL/JAWA POS)

batampos – Putri Salju adalah tanaman hias yang seolah-olah bisa membawa suasana musim dingin di rumah. Daunnya yang berbentuk unik seperti tertutup salju.

Tampilan ini yang membuat tanaman putri salju digemari para pehobi tanaman hias.

Putri salju atau silver dust berasal dari kawasan Mediterania Barat dan Tengah. Yakni, sepanjang barat laut Afrika, Eropa Selatan, hingga ujung barat Asia. Ia lebih sering ditemukan di daerah tebing dan pantai berbatu. Namanya juga bermasam-macam selain silver dust. Ada silver ragwort, jacobaea maritima hingga senecio cineraria.

Menurut Alfan Alif, pehobi tanaman dari Surabaya menerangkan tanaman silver dust disukai karena daunnya seolah beku. ”Orang suka karena daunnya kayak beku,” ujarnya.

Daunnya memiliki tepian yang bergelombang dan menyirip. Tanaman ini dapat tumbuh hingga setinggi 30 sentimeter. Saat mekar, beberapa tanaman ini memiliki bunga berwarna kuning. Namun, bunganya lebih sering dibuang karena bisa mengurangi jumlah dedaunan yang dimilikinya.

Keunikan lain dari tanaman ini, daunnya seketika berubah warna menjadi hijau saat disiram air dan akan kembali setelah dua jam. Penyebabnya, permukaan daun tertutupi oleh bulu-bulu halus keperakan.

PERAWATAN MUDAH: Alfan Alif menunjukkan silver dust, koleksinya. Tanaman ini menggambarkan suasana musim salju karena daunnya berwarna silver. (ALFIAN RIZAL/JAWA POS)

Masih menurut, Alfan, media tanam porous cocok untuk Senecio cineraria karena tidak menyimpan air terlalu lama. Dengan begitu, akar tanaman bisa ”bernapas.”

Alfan menyarankan penggunaan media tanam campuran seperti cocopeat, sekam bakar, dan perlit. ”Rasionya seimbang menyesuaikan ukuran pot,” terangnya.

Tanaman yang masuk famili asteraseae itu cukup disiram satu kali sehari. Penyiraman harus dilakukan secara rutin supaya silver dust bisa berkembang dengan baik. Takaran air harus diperhatikan dan jangan sampai berlebih. ”Khawatir busuk kalau terlalu banyak,” katanya.

Agar perkembangan optimal, peletakan tanaman juga perlu diperhatikan. Silver dust menyukai tempat yang teduh dan sejuk. Sebab, tanaman itu rentan rontok jika terlalu lama terkena terik matahari. ”Bisa sampai kering, lalu akhirnya mati,” ungkap pria berdarah Toraja ini.

Jangan lupakan pupuk

Pemberian nutrisi tambahan juga diperlukan agar tanaman dapat berkembang dengan baik. Alfan menyarankan penggunaan pupuk daun agar tunas cepat muncul. Atau, gunakan pupuk kompos, pupuk kandang, hingga pupuk organik. ”Cuma dua pekan sekali sudah cukup kok,” tuturnya.

Silver dust bisa diperbanyak dengan mudah lewat teknik stek batang. Caranya, potong satu batang silver dust secara miring dan beberapa daun paling bawah. Lalu, cukup tanamkan di pot kecil dan diberi penumbuh akar.

Baca juga : Seni Merawat Bonsai, Menuntut kejelian Si Pemilik

”Jangan lupa media tanam disiram air secukupnya,” saran Alfan yang lulusan Program Studi Pariwisata Perhotelan Unair tersebut.

Berdasar pengalamannya di dunia tanaman selama 10 tahun, silver dust tidak rentan terhadap penyakit tertentu. Namun, satu batang atau daun yang kering harus segera dipotong agar tidak merambat ke batang yang lain dan membuat tanaman layu. ”Dicabut biasa aja, gak ada prosedur khusus,” katanya.

Tanaman dengan subkingdom tracheobionta ini lebih sering diletakkan di dalam ruangan karena dimanfaatkan banyak orang sebagai tanaman hias. Selain itu, keberadaan silver dust bisa membantu memperbaiki kadar oksigen. ”Ditaruh di meja ruang tamu pun sudah cocok,” ujarnya.

Menurut Alfan, mengombinasikan silver dust dengan tanaman hias lainnya sangat mudah. Sebab, ia memiliki warna yang netral dan dapat membaur dengan warna apa pun. Terutama pada tanaman dengan warna bunga pink, ungu, hingga magenta. ”Nanti jadi kontras. Bagus kalau dilihat,” ungkapnya. (*)

Reporter : JP Group

Baca Juga

Update