batampos – Harga tiket PP ke Singapura dari Batam naik jadi Rp800 Ribu. Ini pun belum termasuk PCR. Padahal sebelum pandemi harga tiket PP dari Batam ke Singapura hanya Rp270 ribu.
Setelah perbatasan Batam, Singapura, Malaysia dibuka kembali berbondong-bondong pelancong pergi Singapura. Ada yang berbisnis, bertemu dengan keluarga karena hampir 2 tahun tidak jumpa, murni melancong untuk melepas kebosanan, hingga hanya transit saja.
Ini pengalaman Ayu, salah seorang karyawati swasta di Batam saat melakukan perjalanan ke Thailand via Singapura minggu lalu.
”Beli tiketnya (feri ke Singapura) di pelabuhan langsung,” kata perempuan mungil berkerudung ini. Di setiap operato feri, sudah tertera harga, tiket PP 80 SGD.
Meski hanya transit di Singapura karena tujuan perjalanan Ayu dan temannya adalah ke Thailand, sejumlah persyaratan masuk ke Singapura tetap harus dipenuhi.
Apa saja sih persyaratan sekarang untuk bepergian ke Singapura?
Baca juga : Begini Cara Masuk ke Singapura
Ayu bercerita, sebelum pergi ke Singapura, wajib mengantongi tes antigen hasil negatif.
Lantas mengisi di website ICA (Immigration & Checkpoints Authority) Singapura. Ia juga
upload di akun peduli lindungi sertifikat vaksin versi internasional.
”Sebelum pergi semua dokumen sudah disiapkan. Termasuk pass ke Thailand, karena
memang di Singapura cuma transit saja,” katanya.
Akun peduli lindungi saat sampai di Singapura ternyata tidak dicek. ”Mungkin karena sudah saya print,” katanya.
Melewati check imigrasi di pelabuhan Harborfront Singapura, katanya, masih lumayan ramai, tapi tidak seramai saat sebelum pandemi covid-19.
Ayu bersama temannya sempat jalan-jalan mengunjungi lokasi patung Merlion menunggu
keberangkatan pesawat ke Thailand.
Menurutnya, suasana area publik di Singapura sudah ramai. Bahkan di ruang publik terbuka, banyak yang sudah melepas masker meski ada juga yang setia memakai. ”Tapi kalau masuk ke tempat-tempat tertentu harus tetap memakai masker,” katanya.
Untuk ke Thailand, di dalam pesawat dapat kartu kecil untuk diisi data diri. Selain itu berapa lama di Thailand dan menginap dimana.
Pelancong seperti Ayu juga harus menjalani tes PCR dan karantina 1×24 jam sesuai ketentuan otoritas negara tujuan. Cerita Ayu, ia dan temannya saat memesan hotel, sudah termasuk pemeriksaan PCR. ”Pemeriksaan dilakukan di hotel. Setelah itu wajib tinggal di hotel 24 jam. Baru besoknya dikabari hasilnya oleh petugas hotel. Kalau hasil negatif bisa langsung ke luar hotel,” kata Ayu lagi.
Baca juga : Objek Wisata Maya Bay di Thailand Kembali Dibuka
Suasana di Bangkok kurang lebih sama. Sudah banyak aktivitas di ruang publik. Masker tetap dpakai, meski ada beberapa orang yang sudah buka masker.
Nah, untuk kembali ke Indonesia via Singapura, sekali lagi harus antigen 1x 24 jam dengan hasil negatif sebelum naik pesawat menuju Changi.
Menurut Ayu, jika ingin mengejar feri ke Batam di hari yang sama, wajib PCR dengan hasil yang bisa keluar dalam 6 jam. Harga 185 SGD (sekitar 1.850.000 dengan kurs 1 dolar SGD Rp 10.000).
Atau jika ingin lebih irit, bisa memakai hasil PCR yang hasilnya keluar 24 jam dengan harga
115 SGD. ”Tapi karena pesawat mendarat jam 12 malam, harus menginap di hotel. Perlu tambahan biaya menginap satu malam. Hotel paling murah saja di area Bugis Junction 90 SGD pe malam,” pungkasnya.
Saat tiba kembali ke Batam, di imigrasi kedatangan akan diminta kartu kecil yang dibagikan saat berada dalam feri, berisi data diri, serta beberapa data lain seperti PCR dilakukan dimana, di Singapura menginap dimana dan sebagainya. Setelah itu, petugas akan mengecek akun peduli lindungi. Jadi jangan lupa, unggah data di akun peduli lindungi versi luar negeri ya.
Selamat melancong. (*)
Reporter : umy k