
batampos – Menyiapkan menu untuk berbuka ataupun sahur memang sangat menantang.
Bagi yang ingin praktis, kadang masak untuk berbuka sekaligus bisa dipakai saat sahur. Lebih ,enghemat waktu dan tentu saja biaya.
Masakan model kering masih aman. Tapi kalau sayur, harus tahu aturannya.
Tidak semua sayur yang diolah untuk berbuka puasa aman dikonsumsi saat sahur apalagi jika melewati proses pemanasan ulang.
Beberapa sayuran justru dapat menghasilkan zat berbahaya saat melalui proses recook, sehingga penting untuk lebih bijak dalam memilih dan mengolah bahan makanan selama Ramadan.
Baca juga: Amethyst hingga Emerald Cocok untuk Perhiasan Sehari-hari
Berikut 4 jenis sayuran yang tidak boleh dipanaskan ulang. Artinya harus habis dikonsumsi setelah dimasak.
1. Bayam
Bayam dan sayuran berdaun hijau lainnya kaya akan nitrat, yang dapat berubah menjadi nitrit saat dipanaskan kembali. Walaupun bayam mengandung jumlah zat besi yang tinggi,
pemanasan ulang bayam dapat mengoksidasi zat besi yang terdapat dalam bayam.
Mengutip Food NDTV, oksidasi zat besi menghasilkan radikal bebas berbahaya yang diketahui dapat menyebabkan banyak penyakit, termasuk infertilitas dan kanker.
Nitrit bersifat karsinogenik dalam jumlah besar. Oleh karena itu, sebaiknya konsumsi sayuran berdaun hijau segera setelah dimasak atau sajikan dalam keadaan dingin seperti salad.
2. Jamur
Jamur dapat menimbulkan risiko kesehatan ketika dipanaskan kembali karena penyimpanan dan persiapannya. Jika dibiarkan pada suhu ruangan dalam waktu yang lama, jamur dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri berbahaya dan
merusak protein kompleks, sehingga meningkatkan risiko penyakit yang ditularkan melalui makanan.
Dilansir dari Tasting Table, memanaskan kembali jamur dapat menghilangkan nutrisi dan protein, mengubah tekstur, dan berpotensi membentuk senyawa karsinogenik.
Untuk meminimalkan risiko, konsumsi jamur dalam keadaan segar atau masukkan ke dalam hidangan yang tidak dipanaskan kembali. Pastikan penyimpanan yang tepat dan pemanasan yang aman.
Baca juga: Angkat Realitas Masyarakat, Para Pencari Tuhan Raih Rating Terbaik
3. Seledri
Seledri sebaiknya tidak dipanaskan kembali karena kandungan nitrat yang tinggi. Sama halnya seperti bayam, seledri yang dipanaskan kembali dapat berubah nitrat menjadi nitrit, yang dapat menyebabkan resiko kesehatan.
Kadar nitrit yang berlebihan dalam tubuh dapat menyebabkan kondisi yang disebut methemoglobinemia, di mana nitrit berinteraksi dengan hemoglobin dan besi, mengganggu
kemampuan darah untuk mengangkut oksigen ke sel-sel.
Kasus methemoglobinemia yang parah dapat mengakibatkan komplikasi seperti kejang-kejang. Untuk menghindari risiko ini, disarankan untuk mengonsumsi seledri dalam keadaan segar atau menggunakannya dalam hidangan yang tidak memerlukan pemanasan ulang.
4. Wortel
Wortel sebaiknya tidak dipanaskan kembali karena mengandung kadar nitrat yang tinggi, yang dapat berubah menjadi nitrit berbahaya ketika terpapar panas secara berulang.
Transformasi kimia ini terjadi selama pemanasan ulang dan dapat menimbulkan risiko kesehatan, karena nitrit terkait dengan potensi racun dan efek karsinogenik. Untuk menghindari risiko ini, sebaiknya konsumsi wortel dalam keadaan segar atau hindari memanaskannya kembali setelah dimasak pertama kali.
Dalam menyusun menu selama bulan Ramadhan, penting untuk mempertimbangkan tidak hanya variasi dan kelezatan hidangan, tetapi juga aspek kesehatan dari bahan-bahan yang digunakan. Sayuran seperti bayam, jamur, seledri, dan wortel meskipun kaya akan nutrisi, dapat menimbulkan risiko kesehatan jika dipanaskan kembali.
Baca juga: 9 ‘Bohong Putih’ yang Sering Diucapkan untuk Menjaga Hubungan Sosial
Oleh karena itu, sebaiknya kita mengonsumsi sayuran tersebut dalam keadaan segar atau mengolahnya dengan cara yang tidak memerlukan pemanasan ulang.
Dengan memperhatikan cara penyajian dan pengolahan sayuran ini, kita tidak hanya dapat menikmati hidangan yang lezat saat berbuka puasa dan sahur, tetapi juga menjaga kesehatan tubuh selama menjalankan ibadah puasa. (*)
Sumber: jpgroup