Jumat, 17 Mei 2024

Youtuber Pyo Ye Rim Akhiri Hidup, Mirip Drakor The Glory

Berita Terkait

Pyo Ye Rim memutuskan untuk mengakhiri hidupnya sendiri./Allkpop

batampos – Youtuber Pyo Ye Rim akhiri hidup dengan terjun ke waduk. Sebelum meninggal, Dia sempat curhat menjadi korban bullying selama 12 tahun di sekolah yang kisahnya mirip drama Korea The Glory. Dia juga diteror orang-orang tidak dikenal.

Menurut Kantor Polisi dan Pemadam Kebakaran Busan, Korea Selatan pada tanggal 10 Oktober 2023, seorang wanita dilaporkan jatuh ke dalam Waduk Seongjigok pada pukul 12:57 siang waktu setempat.

Layanan darurat langsung dikirim ke tempat kejadian, dan wanita berkebangsaan Korea Selatan tersebut dilarikan ke rumah sakit pada pukul 16:20.

Namun, ia dilaporkan meninggal karena serangan jantung.

Baca Juga:Alasan Sang Ayah Izinkan Azizah Shalsa Dinikahi Pesepak Bola Pratama Arhan

Identitas wanita tersebut kemudian dikonfirmasi sebagai YouTuber Pyo Ye Rim, yang diketahui menjalankan salon kecantikan milik sendiri di Yeonje-gu Busan, Korea Selatan.

Pyo Ye Rim sebelumnya mengungkapkan bahwa ia diintimidasi hingga perundungan dari sekolah dasar, sekolah menengah pertama, hingga sekolah menengah atas oleh empat teman sekelasnya.

Setelah 12 tahun mengalami perundungan, ia terinspirasi untuk menceritakan kisahnya setelah menonton drama ‘The Glory’.

Pada bulan April 2023, ia mengajukan petisi nasional yang meminta agar ketentuan yang mendukung pelaku kekerasan di sekolah, seperti undang-undang tentang kekerasan di sekolah dan undang-undang tentang pencemaran nama baik dihapuskan.

Netizen yang mengikuti YouTuber ini menyatakan, bahwa Pyo Ye Rim mengisyaratkan keputusannya untuk mengakhiri hidupnya dalam sebuah video yang diposting ke salurannya.

“Saya adalah salah satu orang yang menderita kekerasan di sekolah selama 12 tahun di sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas,” ungkap Pyo Ye Rim seperti yang dikutip dari Allkpop.

“Salah satu saluran YouTube telah menargetkan diriku, dan saya telah mengalami beberapa serangan pribadi oleh orang-orang tak dikenal. Selain itu, mereka mengatakan bahwa klaim saya tentang kekerasan di sekolah adalah palsu.”

“Saya tidak lagi cukup percaya diri untuk menanggung dan mengatasi rasa sakit ini. Tidak ada lagi yang bisa membuat saya melanjutkan hidup. Tolong jangan menyerah pada kasus saya.”

Jika pembaca atau seseorang yang dikenal mengalami pembullyan atau perundungan, carilah orang terdekat yang bisa dipercaya dan lembaga pencegah bunuh diri. (*)

Reporter: jpgroup

Update