Sabtu, 27 Juli 2024

Warner Bros. Minta Maaf atas Parodi Barbenheimer

Berita Terkait

Barbenheimer. (Istimewa)

batampos – Warner Bros meminta maaf atas parodi Barbenheimer (Barbie and Oppenheimer). Di akun media sosial resminya, rumah produksi Barbie itu mengunggah poster parodi bikinan fans. Poster tersebut menampilkan foto Oppenheimer yang menggendong Barbie di pundaknya sambil melihat cendawan asap akibat ledakan bom atom. Promosi dobel Barbenheimer yang dilakukan Warner Bros tak mendapat sambutan hangat di Jepang.

Baca juga:Negara dengan Penduduk Terpendek di Dunia, Indonesia Peringkat Berapa?

Publik Jepang berang. Mereka pun melakukan aksi boikot dengan mengunggah tagar #NoBarbenheimer. Warganet setempat menilai, promosi lewat meme itu amat menyinggung Negeri Sakura, korban bom atom di masa Perang Dunia II. Selain itu, banyak yang menilai, poster tersebut seakan meremehkan dampak serius ledakan bom atom.

Di media sosial, Warner Bros. Japan segera menanggapi protes tersebut. Mereka mengunggah klarifikasi via media sosial. ’’Kami sangat menyesalkan, akun resmi kantor pusat Amerika Serikat untuk film Barbie menanggapi unggahan fans Barbenheimer… Kami serius merespons situasi ini. Kami meminta pihak pusat untuk mengambil langkah tegas. Kami mohon maaf kepada orang-orang yang merasa diserang lewat rangkaian unggahan tersebut,” cuit akun itu pada Selasa (1/8).

Rabu (2/8) pihak Warner Bros. Amerika Serikat akhirnya menanggapi protes tersebut. ’’Warner Brothers menyesali interaksi dan unggahan sosial media yang tak sensitif tersebut. Pihak studio menyampaikan permohonan maaf tulus,” tulis pihak Warner Bros. Film Group singkat via pernyataan tertulis. Mereka pun telah menghapus beberapa unggahan meme terkait.

Hingga pekan ketiga tayangnya, Barbie dan Oppenheimer masih menjadi topik hangat. Rabu (2/8) Oppenheimer mendapat pujian dari Oliver Stone, sineas spesialis film perang dan politik. Dia menyatakan baru saja menonton film besutan Christopher Nolan itu akhir pekan lalu. Stone memuji penulisan naskah Nolan yang apik dan berlapis. Dia mengaku sempat menerima tawaran proyek Oppenheimer.

’’Karena familier dengan buku karya Kai Bird dan Martin J. Sherwin (penulis biopik American Prometheus), aku menolak proyek adaptasinya karena kesulitan mencari cara menyampaikan esensi ceritanya. Tapi, Nolan menemukannya,” papar sineas pemilik empat piala Oscars itu. (*)

Reporter: jpgroup

Update