batampos – Kasus perundungan diduga dilakukan Legolas Rompies dan teman-temannya tergabung dalam Geng T terhadap korban di sekolah Binus Serpong sudah beberapa hari bergulir dan kasusnya sangat viral di media sosial.
Akan tetapi Vincent Rompies selaku ayahanda dari Legolas masih bungkam sampai sekarang. Pihak Vincent belum juga merespons telepon ataupun pesan yang kami layangkan.
Kabarnya, sejumlah siswa yang terlibat dalam aksi kekerasan terhadap korban telah dikeluarkan atau drop out dari Binus. Termasuk satu diantaranya adalah Legolas.
Sementara sejumlah siswa yang ada di lokasi namun tidak terlibat melakukan kekerasan terhadap korban mendapatkan sanksi disiplin keras dari pihak sekolah.
Dalam akun gosip Lambe Danu, salah satu teman korban bernama Arin Febriana menyatakan bahwa anak Vincent Rompies memang terlibat dalam aksi kekerasan terhadap korban.
“Legolas ikut serta dalam melakukan penganiayaan. Yang saya tahu Legolas mengikat korban ke tiang. Dan mungkin juga legolas ikut melakukan penganiayaan seperti memukul,” kata Arin Febriana.
Sebelumnya, orang tua korban mengungkapkan anaknya telah terjadi korban perundungan yang berujung pada kekerasan fisik dilakukan oleh sejumlah seniornya di sekolah SMA Binus Serpong, berdasarkan informasi yang diunggah pemilik akun @bospurwa di media sosial X.
Menurut orang tua korban, kekerasan itu sudah terjadi sejak 2 Februari 2024. Korban dihajar, dipiting, dicekik, diikat di tiang, ditendang, bahkan diludahi secara bergantian oleh sejumlah seniornya yang salah satu pelakunya diduga adalah anak Vincent Rompies, Legolas Rompies.
Tak sampai disitu saja, korban juga sempat disundut dengan rokok pada badannya dan juga dipukuli dengan menggunakan kayu dari belakang serta bagian perutnya dihajar. Menurut orang tua korban, kejadian itu disaksikan oleh banyak orang.
Kejadian kembali terjadi menjelang pemilu. Anaknya dihajar dan dibakar tangannya dengan menggunakan korek api.
“Dan tololnya mereka videokan, saya sudah dapat videonya dan mereka bilang hanya pemanasan dan akan berlanjut di hari Kamis. Untungnya saya kebutu tahu dan langsung bertindak malam itu juga,” tutur orang tua korban. (*)
Sumber: JP Group