Kamis, 18 April 2024

Tarian Wesisi dan Perang-perangan Primadona Wisman

Berita Terkait

Seratusan warga yang terdiri dari anak-anak dan orang dewasa saat menampilkan tarian wesisi pada hari pertama Mini Festival Budaya Lembah Baliem 2022 yang digelar di lapangan FBLB Lama, Distrik Usilomo, Kabupaten Jayawijaya, Senin (8/8). (Denny Tonjau/Cendrawasih pos)

batampos – Tarian Wesisi dan Perang-perangan menjadi primadona wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Kabupaten Jayawijaya. Tarian ini dihadirkan dalam Mini Festival Lembah Baliem (FBLB) tahun 2022 yang digagas dam dikoordinir oleh 10 pengelola objek wisata di Kabupaten Jayawijaya. Mini FBLB 2022 ini secara resmi telah dibuka oleh Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua SE MSi di lapangan FBLB Lama, Distrik Usilomo, Kabupaten Jayawijaya, Senin (8/8).

Event Mini FBLB 2022 yang akan berlangsung hingga Rabu (10/8/2022)
menjadi obat pelepas rindu event tahunan FBLB yang selama dua tahun (2020 dan 2021) tidak digelar akibat pandemi Covid-19. Sejumlah atraksi budaya masyarakat Lembah Baliem ditampilkan dalam Mini FBLB 2022 di antaranya tarian wesisi, perang-perangan tradisional, panahan, karapan wam (babi, red) hingga tradisi bakar batu.

Selain atraksi budaya, juga ditampilkan berbagai hasil kerajinan tangan masyarakat Lembah Baliem seperti noken serta pernak-pernik yang bisa dibeli di kegiatan festival yang menjadi warisan budaya yang masih dilestarikan suku Hubula yang mendiami Lembah Baliem. Kegiatan lain yang dilakukan pada pembukaan kemarin yaitu penanaman pohon pinus oleh Bupati dan Wabup Jayawijaya, Forkopimda Kabupaten Jayawijaya. Beberapa wisatawan mancanegara (Wisman) juga ambil bagian dalam kegiatan penanaman pohon pinus.

Baca juga: Bakat Menyanyi Ditemukan,Teza Sumendra Sering Ramaikan Festival Musik

Atraksi lain yang ditampilkan yaitu fashion show yang menampilkan busana asli masyarakat di Lembah Baliem yang merupakan rajutan asli dari kulit kayu yang ditampilkan oleh anak-anak sekolah.

Dari data yang diperoleh Cenderawasih Pos, tercatat 123 Wisman (wisatawan mancanegara) yang berasal dari negara di benua Eropa seperti Prancis Rusia, Polandia dan Jerman menyaksikan langsung kegiatan di hari pertama.

Atraksi tari wesisi dan perang-perangan menjadi atraksi primadona wisatawan yang hadir khususnya para Wisman.

Dari pantauan Cenderawasih Pos, para Wisman sangat tertarik dengan tarian wesisi yang ditampilkan seratusan warga yang terdiri dari anak-anak hingga orang tua. Para Wisman ini bahkan tidak segan-segan masuk dalam rombongan penari dan mengikuti gerakan tarian yang diiringi alat musik khas Pegunungan Tengah Papua.

Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua, SE., M.Si., Wabup Jayawijaya, Marthin Yogobi dan Forkopimda Jayawijaya saat mengikuti lomba memanah tradisional yang digelar pada pembukaan Mini FBLB 2022 di lapangan FBLB Lama, Distrik Usilomo, Kabupaten Jayawijaya, Senin (8/8).(Denny Tonjau/Cendrawasih pos)

Para Wisman ini tetap bersemangat menari bersama warga meskipun lapangan tempat Mini FBLB 2022 dipenuhi dengan debu yang beterbangan. Usai atraksi tarian wesisi, kegiatan dilanjutkan dengan atraksi perang-perangan yang dipersembahkan warga dari Distrik Tulem.

Atraksi ini juga mendapat perhatian dan sambutan luar biasa dari seluruh pengunjung khususnya para Wisman yang sangat antusias mengabadikan atraksi perang-perangan. Atraksi perang-perangan yang ditampilkan kemarin, menceritakan tentang masalah kecil yang timbul dari anak-anak hingga terjadi perang besar antara kedua kelompok suku.

Setelah atraksi perang-perangan yang ditampilkan warga dari Distrik Tulem, kegiatan kembali dilanjutkan masih dengan atraksi perang-perangan dari Objek Wisata Pasir Putih, Distrik Pisugi.

Atraksi ini menceritakan tentang perang yang dipicu dari pembunuhan warga yang pada saat itu sedang menjalin kasih di wilayah itu (Objek Wisata Pasir Putih, red). Atraksi ketiga juga masih dengan pertunjukan perang-perangan dari Objek Wisata Goa Kuantilola, Distrik Kurulu. Pertunjukan perang-perangan ini menceritakan tentang terjadinya perang yang dipicu pencurian ternak wam.

Usai atraksi tari wesisi dan pertunjukan perang-perangan, kegiatan diisi dengan lomba memanah tradisional. Pengunjung bisa mengikuti lomba ini hanya dengan membayar Rp 5.000. Bagi peserta yang berhasil mengenai sasaran yang dipasang pihak penyelenggara, mendapat hadiah berupa noken asli rajutan dari bahan kulit kayu.

Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua, saat membuka Mini FBLB 2022 menyatakan, FBLB merupakan event resmi Pemda Jayawijaya yang digelar setiap tahun. Namun karena adanya pendemi Covid-19, kegiatan FBLB tidak dapat digelar pada tahun 2020 dan 2021 termasuk tahun 2022 ini.

“Untuk tahun 2022 ini, pemerintah juga belum bisa melakukan event FBLB. Namun berkat ide dari 10 pengelola objek wisata di Jayawijaya yang ingin melaksanakan Mini FBLB, akhirnya Pemda Jayawijaya memfasilitasi, sehingga event ini dapat digelar dan tetap dikoordinir oleh 10 pengelola objek wisata,” ungkapnya.

“Tujuan Mini FBLB ini untuk membina dan melestarikan adat dan budaya tradisional suku Dani. Dimana berbagai atraksi budaya ditampilkan dalam acara ini. Saya berharap kepada panitia untuk memberikan yang terbaik untuk para peserta maupun pengunjung,” sambungnya.

Bupati Jhon Banua juga berharapm peserta juga dapat memberikan atraksi budaya yang menarik bagi para penonton sehingga para wisatawan, baik dalam negeri maupun luar negari dapat mengenal budaya Lembah Baliem yang menjadi daya tarik tersendiri agar bisa berkunjung pada waktu-waktu selanjutnya.

“Sektor parawisata merupakan industri. Selain menjadi daya tarik juga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi khususnya pengelola objek wisata secara baik di daerah ini yang tentunya akan memberikan kesejahtrahan bagi masyarakat. Untuk itu harus ada jaminan keamanan pada daerah objek wisata. Karena maju tidaknya parawisata ditentukan dari keamanan yang kondusif,” tutup Bupati JRB. (*)

Reporter: jp group

Update