Sabtu, 27 Juli 2024

Tak Bisa Dimanfaatkan untuk Makanan, Jamur Reishi Populer sebagai Obat

Berita Terkait

Kol Ungu untuk Kesehatan Tulang

Nutrisi untuk Perkuat Daya Ingat Lansia

Kandungan jamur reishi atau lingzhi yang terbukti bisa mencegah kerusakan akibat radikan bebas perusak sel. (Mushome.id)

batampos – Tak bisa dimanfaatkan untuk makanan, jamur reishi lebih populer sebagai obat. Jamur reishi atau lingzhi rasanya pahit dan pedas.

Ada jenis jamur yang populer di kawasan Asia dengan sebutan reishi atau lingzhi. Popularitas jamur yang hidup di kayu itu terbukti manfaatnya bagi kesehatan berdasar pengalaman pemakaian. Sedemikian populer dan kaya manfaatnya sehingga jamur itu disebut sebagai ’’longevity-promoting-tonic”, artinya tonik untuk mendapatkan umur panjang.

Di Tiongkok jamur itu dijuluki ’’herb with spiritual potency” karena ciri yang meliputinya adalah bisa memperpanjang umur, punya kekuatan yang hebat, serta bisa mencapai kesejahteraan jasmani dan rohani. Pengobatan China menggunakannya untuk mengembalikan qi (kekuatan hidup dari dalam tubuh), relaksasi pikiran, serta mengatasi batuk dan asma.

Khasiat jamur reishi ini menurut Prof Dr Apt Mangestuti Agil MS, Guru besar Botani Farmasi dan Farmakognosi Fakultas Farmasi Universitas Airlangga antara lain, untuk mengatasi napas yang pendek, gangguan irama jantung, mual, sulit tidur, nyeri sendi, dan untuk kesehatan saraf. Selain itu, juga sebagai antiaging dan antikanker.

Baca juga: Ginjal Kronis Bisa Dicegah dengan Makan Ikan yang Kaya Omega-3

Jamur reishi bernama ilmiah Ganoderma lucidum dari suku Ganodermataceae dan tercatat sudah dipakai sejak lebih dari 4.000 tahun lalu di Asia. Beberapa varietas jamur reishi punya nama dan warna badan buah yang berbeda. Di Jepang disebut reishi dengan warna merah yang lebih dominan, di Tiongkok warna hitam yang populer karena kandungan polisakarida yang lebih banyak.

Dari pengamatan bentuk jamur, ujar Mangestuti, ada kesamaan secara morfologis jamur reishi dari berbagai daerah asal. Tapi, perbedaan baru bisa terdeteksi saat mengamati struktur DNA (molekul pembawa sifat) sel.

”Jadi, sampai sekarang perdebatan nama dan jenis jamur dari berbagai tempat itu masih berlanjut. Namun, karena mayoritas penelitian menggunakan nama jamur Ganoderma lucidum, hasilnya pun dipandang sebagai milik dari jamur jenis tersebut. Karena itulah, konsumen perlu jeli dan teliti dalam memilih jenis jamur yang benar saat membeli,” katanya.

Salah satu manfaat jamur sebagai makanan adalah kekayaan nutrisi kandungannya. Itu terbukti melalui percobaan pencampuran makanan dan jamur reishi yang ternyata meningkatkan nilai gizi makanan seperti kadar protein dan karbohidrat. Yoghurt yang dicampur jamur itu dipastikan meningkatkan kandungan lemak.

Baca juga: Daun dan Buah Kersen Berkhasiat, Antioksidannya Tinggi

Percobaan pemberian suplemen makanan yang dicampur jamur reishi menunjukkan perbaikan kandungan mineral dalam serum darah.

Perbaikan yang berjalan seiring peningkatan takaran jamur itu sangat baik bagi pembentukan struktur tulang yang sehat. Yang juga menarik adalah pembuktian khasiat campuran jamur reishi dan ginseng dalam masakan sup. Ternyata, campuran tersebut menyebabkan peningkatan kekuatan sistem imun dan membaiknya kerja sistem saraf.

”Kehebatan khasiat jamur reishi erat berkaitan dengan kekayaan kandungan yang luar biasa. Secara umum, ada kandungan golongan polifenol, polisakarida, steroid, triterpenoid, asam amino, mineral, trace elements (mineral dalam jumlah sedikit, seperti zinc, tembaga, selenium, manganum), dan vitamin,” sebut Mangestuti.

Sebuah studi mengidentifikasi sekitar 400 zat kandungan yang dijumpai di beberapa bagian badan jamur. Itulah yang menyebabkan jamur reishi bisa digunakan untuk penyakit infeksi yang baru dikenal, seperti HIV/AIDS dan infeksi virus baru lain. Juga untuk pengobatan penyakit yang sebelumnya masih belum diketahui obatnya, seperti berbagai jenis kanker dan gangguan sistem ketahanan tubuh.

Perawatan Kulit

Sejarah pemakaian turun-temurun jamur reishi untuk kulit perlu dicermati. Terutama berkaitan dengan peluang pengembangan sebagai produk perawatan kulit. Contohnya, kemampuan kandungan jamur itu untuk memperbaiki kulit yang mengalami kerusakan karena paparan sinar matahari sehingga menjadi cepat menua dan kusam. Cara kerjanya juga sudah diteliti oleh peneliti Tiongkok. Antara lain, mengatasi kerusakan inti sel, mencegah kerusakan akibat radikal bebas perusak sel, dan mengendalikan peradangan.

Selain itu, kandungan polisakarida jamur bisa mempercepat penyembuhan luka pada penderita diabetes. Khasiat tersebut penting pada percepatan penyembuhan luka bakar yang mudah mengalami infeksi. Percobaan pemberian ekstrak bagian tubuh jamur itu terbukti dapat mengatasi infeksi akibat kuman yang sudah kebal terhadap obat modern. Informasi tersebut sangat bermanfaat walau studi masih perlu dilanjutkan. (*)

Reporter: JPGroup

Update