Kamis, 3 Oktober 2024

Susu Menyebabkan Berat Badan Bertambah Hanya Mitos, Begini Faktanya

Berita Terkait

Ilustrasi. Banyak mitos tentang susu. Padahal minuman ini juga bermanfaat untuk tubuh/jawapos

batampos – Susu menyebabkan berat badan bertambah ternyata hanya mitos.
Sehingga banyak orang percaya bahwa susu harus dihindari jika Anda sedang
berusaha menurunkan berat badan.

Ini tidak sepenuhnya akurat. Faktanya adalah susu adalah minuman padat nutrisi
yang bisa menjadi bagian sehat dari diet seimbang.

Penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi lebih banyak
produk susu cenderung memiliki indeks massa tubuh yang lebih rendah dan
cenderung tidak kelebihan berat badan atau obesitas.

Susu adalah sumber nutrisi penting yang berharga yang dapat memberikan banyak
manfaat kesehatan.

Susu telah lama dianggap sebagai asupan pokok bagi banyak orang di seluruh
dunia, terutama dalam hal menyediakan nutrisi penting seperti kalsium dan protein.

Ini adalah minuman padat nutrisi yang telah dikonsumsi manusia selama berabad-
abad. Namun, beberapa mitos tentang susu telah menimbulkan kebingungan,
bahkan ketakutan akan manfaat kesehatannya.

Baca juga: Ini Kiat Penuhi Cairan pada Tubuh selama Ramadan

Hanya saja, banyak mitos yang berkembang di masyarakat yang membuat
minuman ini ‘dijauhi’.

Berikut mitos paling umum tentang susu di masyarakat dan informasi faktual untuk
menghilangkannya:

Mitos 1: Susu Menyebabkan Produksi Lendir

Salah satu mitos paling umum tentang susu adalah menyebabkan produksi lendir
yang berlebihan di dalam tubuh. Namun, ini tidak benar.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American College of Nutrition
menemukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara konsumsi susu dan
peningkatan produksi lendir. Padahal, susu mengandung senyawa yang telah
terbukti memiliki sifat antiradang, yang dapat membantu mengurangi produksi
lendir.

Mitos 2: Susu Tidak Dapat Dicerna oleh Manusia

Beberapa orang percaya bahwa manusia tidak boleh mengonsumsi susu karena
kekurangan enzim yang diperlukan untuk mencernanya. Meskipun benar bahwa
sebagian orang tidak toleran terhadap laktosa dan tidak dapat mencerna laktosa,
gula yang ditemukan dalam susu, kebanyakan orang dapat mencerna susu tanpa
masalah.

Susu adalah sumber protein, kalsium, dan nutrisi penting lainnya yang sangat baik
untuk kesehatan secara keseluruhan.

Mitos 3: Susu Organik Lebih Bergizi Dibandingkan Susu Konvensional

Banyak orang percaya bahwa susu organik lebih bergizi daripada susu konvensional.
Namun, tidak ada perbedaan kandungan nutrisi yang signifikan antara susu organik
dan konvensional.

Kedua jenis susu tersebut mengandung jumlah protein, kalsium, dan nutrisi penting
lainnya yang sama. Perbedaan utama antara susu organik dan konvensional terletak
pada praktik pertanian yang digunakan untuk memproduksinya.

Mitos 4: Susu Penuh dengan Hormon dan Antibiotik

Mitos umum lainnya tentang susu adalah susu penuh dengan hormon dan
antibiotik. Meskipun benar bahwa beberapa peternak mungkin menggunakan
antibiotik untuk mengobati sapi yang sakit, penggunaan antibiotik diatur secara
ketat oleh pemerintah, dan susu diuji secara rutin untuk memastikan bebas dari
antibiotik.

Dengan memberikan informasi faktual dan menghilangkan mitos umum tentang
susu, orang dapat membuat keputusan yang lebih tepat tentang diet mereka dan
memiliki pemahaman yang lebih baik tentang peran susu dalam kesehatan mereka
secara keseluruhan. (*)

Reporter : JPGroup

Update