Selasa, 30 April 2024

Suami Wajib Tahu! 6 Hal Penting yang Perlu Diperhatikan dalam Hubungan Setelah Istri Melahirkan

Berita Terkait

Ilustrasi seorang ibu sedang menggendong anaknya usai melahirkan. Perubahan mood negatif pada ibu yang baru melahirkan perlu diwaspadi sebagai gejala awal baby blues. (Medical News Today)

batampos – Melahirkan secara caesar atau melahirkan secara alami, hal ini akan menjadi tantangan tersendiri dalam kehidupan seorang ibu.

Bagi sebagian besar perempuan yang sudah mengalami hal tersebut, melakukan hubungan seks setelah melahirkan dirasa memiliki banyak perbedaan dibanding sebelumnya.

Namun, melahirkan seorang bayi, bukan berarti membuat Anda berhenti untuk menikmati kehidupan rumah tangga dan rutinitas hubungan seksual.

Tak hanya bagi istri, suami pun wajib tahun 6 hal yang akan dialami perempuan setelah melahirkan yang akan mempengaruhi hubungan seksual mereka.

“Pasangan harus menghindari hubungan seks selama enam minggu setelah melahirkan anak. Periode ini memungkinkan tubuh wanita, terutama vaginanya, untuk pulih dan pulih,” kata Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, Dr Astha Dayal dikutip JawaPos.com dari Health Shots Rabu (3/1).

Selain itu, berikut adalah hal-hal yang harus Anda pahami sebelum melanjutkan berhubungan seks pasca istri melahirkan.

1. Buat Istri Nyaman sebelum Berhubungan

Jika Anda berencana berhubungan seks lagi setelah melahirkan, pertimbangkan untuk membuat istri lebih nyaman.

Ciptakan ruang santai dan fokus pada hubungan emosional Anda daripada terburu-buru melakukan keintiman fisik.

Gabungkan pijatan sensual, sentuhan lembut, dan penegasan verbal untuk meningkatkan gairah.

Prioritaskan kesabaran dan persetujuan bersama, biarkan aspek fisik hubungan berkembang secara alami.

Ini akan membantu vagina Anda terlumasi secara alami, sehingga mengurangi risiko nyeri.

Jika Anda merasakan sakit saat berhubungan intim, konsultasikan dengan dokter Anda.

2. Penggunaan alat kontrasepsi

Selalu gunakan kontrasepsi saat berhubungan seks. Ini akan membantu mengurangi risiko kehamilan yang tidak diinginkan serta infeksi vagina.

3. Komunikasi terbuka

Setelah hamil, mengomunikasikan masalah dan perasaan Anda dengan pasangan sangatlah penting untuk menjaga hubungan seksual yang sehat dan memuaskan.

Diskusikan apa yang Anda rasakan, kekhawatiran Anda, dan keinginan Anda secara terbuka.
Ini akan membantu mengenali perubahan fisik dan emosional yang mungkin Anda berdua alami.

Jika Anda merasa kesulitan dalam hal apapun, bersabarlah dan pengertian, dan mintalah nasihat profesional jika diperlukan.

4. Lakukan senam kegel

Pasca kehamilan, senam Kegel sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan seksual.

Latihan-latihan ini menargetkan otot-otot dasar panggul, meningkatkan kekuatan dan elastisitas.

Melakukan senam Kegel dapat membantu Anda mendapatkan kembali kekencangan vagina, sehingga membantu meningkatkan kepuasan seksual.

Memang memerlukan sedikit waktu, tetapi melakukan senam Kegel selama 15 menit setiap hari akan membantu Anda memperkuat otot panggul dan meningkatkan sensasi vagina.

Hal ini memudahkan Anda untuk berpartisipasi dalam aktivitas seksual dan kesenangan Anda pun meningkat.

5. Jaga kebersihan

Setelah melahirkan, seorang wanita harus menjaga kebersihan sebelum dan sesudah melakukan aktivitas seksual.

Mandilah secara teratur dan ganti pakaian dalam Anda setiap hari.

Selalu bersihkan vagina setelah berhubungan seks dan usap dari depan ke belakang untuk menghindari risiko infeksi.

Jagalah agar Anda tetap terhidrasi sepanjang hari dan kenakan pakaian dalam berbahan katun hanya agar vagina Anda bisa bernapas.

6. Gunakan pelumas

Menggunakan pelumas saat berhubungan seks meningkatkan kenyamanan dan kenikmatan dengan mengurangi gesekan dan iritasi.

Ini bisa sangat bermanfaat bagi individu yang mengalami kekeringan atau ketidaknyamanan, yang umum terjadi pada fase pasca persalinan.

Pelumas tersedia dalam berbagai jenis, seperti berbahan dasar air, berbahan dasar silikon, dan berbahan dasar minyak, yang masing-masing memiliki preferensi dan kebutuhan yang berbeda.

Pelumas berbahan dasar air cocok digunakan untuk kondom, sedangkan pilihan berbahan silikon menawarkan pelumasan yang tahan lama.

Penting untuk memilih pelumas yang cocok untuk kedua pasangan dan bebas dari bahan iritan. (*)

Reporter: JP Group

Update