batampos – Video klip lagu Go, Single terbaru grup musik Kanda Brothers melejit sudah ditonton lebih dari 1,1 juta kali di YouTube dalam waktu cepat sejak dirilis kemarin.
Kesuksesan tersebut tidak lepas dari keputusan grup musik Kanda Brothers menggandeng Fuji, adik dari mendiang Febri Ardiansyah dan Vanessa Angel, sebagai model video klip lagu tersebut.
Kanda Brothers yang berpersonelkan 4 orang kakak beradik yaitu Aldy, Ricky, Gerry dan Danna memilih Fuji sebagai model video klip bukan tanpa dasar. Lagu yang berisi tentang emosi sedih ini sesuai dengan perasaan yang dialami Fuji. Dia merasakan kesedihan mendalam setelah Febri Ardiansyah dan Vanessa Angel meninggal dalam kecelakaan maut pada 4 November 2021 lalu.
“Meskipun lagu sudah kita bikin beberapa waktu sebelumnya, tapi ini relate banget sama apa yang dialami Fuji,”kata Aldy, salah satu personel Kanda Brothers dalam jumpa pers kemarin (18/3).
Baca juga:Mudahnya Aurelie Moeremans Naik Turunkan Berat Badan
Fuji awalnya tidak terlalu tertarik menjadi model video klip single Go. Tapi ketika lagu itu diperdengarkan untuk pertama kali, Fuji langsung menangis teringat akan mendiang Bibi dan Vanessa Angel. Tak lama kemudian dia pun memutuskan menerima tawaran menjadi modelnya.
“Meski sebelumnya aku belum pernah ketemu, tapi aku bisa merasakan kesedihan yang dialami oleh Fuji dan keluarga,” ungkap Aldy lebih lanjut.
Fuji mengungkapkan lagu Go memang berhasil membuat dirinya sedih dan menangis. “Bukannya mau peres atau apa, tapi aku memang nangis di video klip ini. Konsepnya dari aku semua, mau muncul di bagian mana, aku dibebasi mau ngapain saja,” kata Fuji.
Single Go sebenarnya juga sangat relevan denga situasi pandemi melanda Indonesia sejak tahun 2020. Ada banyak orang yang kita sayangi meninggal dunia. Dan Kanda Brothers menumpahkan emosi-emosi tersebut ke lagu kedua dari album Elements of Life yang dijadwalkan akan rilis tahun ini.
Dimasz Joey selaku pencipta lagu sekaligus creative director Kanda Brothers mengungkapkan, emosi dalam lagu ini sebenarnya ditangkap dari sebuah kejadian 14 tahun silam saat dirinya berada di dalam mobil ambulans sedang dalam perjalanan dari rumah sakit menuju rumah duka bersama jenazah ibunya.
Saat itu dia merasa sangat tidak siap, tidak ikhlas, tidak kuat, penuh amarah, sedih, bahkan merasa hancur berantakan. Kala itu dunianya berubah 180 derajat. Apa yang dirasakan Joey ternyata ternyata juga dialami oleh banyak orang termasuk Fuji.
“Satu hal yang perlu disadari bersama, bahwa semua itu sangatlah wajar. Kita tidak perlu selalu kuat, selalu sabar, selalu terlilhat baik-baik saja dan tahu mau berbuat apa. Karena pada dasarnya kita semua hanya lah manusia, lengkap dengan berbagai kompleksitas perasaannya. Every emotions are valid,” paparnya. (*)
Reporter : JP Group