batampos.co.id – Kabar sedih datang dari musisi tanah air, Arilasso. Penyanyi berusia 48 tahun ini menjalani kemoterapi ketiga karena sakit kanker langka yang dideritanya. Nama kanker yang dideritanya yaitu diffuse large B-cell lymphoma (DLBCL). Akibatnya limpa Arilasso pun diangkat.
“Memberanikan diri posting. Sudah chemo ke 3, sudah separuh jalan, bisa menjalani tentu karena penyertaan TUHAN dan doa serta suport kalian smua. ❤️,” tulis Arilasso di IG pribadinya, Selasa (16/11).
BACA JUGA:Shin Min Ah Jadi Global Ambassador Gucci
Dampak menjalani kemoterapi untuk melenyapkan sel – sel kanker, Arilassopun kehilangan rambutnya. Terlihat dari foto yang diunggah jadi gundul.
“Ya, saya sudah gundul seperti @ahmaddhaniofficial @mastercorbuzier @duniamanji, tapi saya yakin masih bisa tumbuh dan gondrong lagi.
Trimakasih doanya teman2 love u full !!! Tuhan membalas ❤️🙏🏼 #arilasso #alassgundul #alas2021,” ungkapnya.
Harus Selalu Ada Rasa Suka Cita di Hati
Mengidap penyakit kanker langka, Arilasso menanamkan tetap ada rasa suka cita di hati. Sebelumnya, pada 14 September lalu, Arilasso menjalani PET Scan yaitu untuk pendeteksian kanker di tubuhnya. Saat itu, Arilasso membagikan video momen PET Scan dengan ekspresi tegar, bahkan cenderung ceria. Ia terekam berjalan lenggak lenggok sambil tersenyum mengenakan baju pasien.
“Peragawan dan Atlet pencak silat dari kecamatan Bintaro !! 🤦🏻♂️,” tulis Arilasso.
Usai terkena kanker dan menyebabkan limpanya diangkat, dia selalu mengingat pesan dari sahabatnya.
“Ada pesan dari seorang sahabat yang selalu jadi pegangan dalam menjalani hidup yang penuh kejutan ini. Kejutan yang tak selalu indah, kadang pahit, kadang meremukkan hati, merontokkan mental dan menghancurkan iman,” ungkapnya.
“Pesannya adalah :
‘ APAPUN YG TERJADI DALAM HIDUP KITA, JANGAN PERNAH KEHILANGAN SUKACITA..KITA BOLEH KEHILANGAN APA SAJA DAN TERTIMPA MASALAH APA SAJA. TAPI TETAP HARUS ADA SUKACITA DI DLM HATI KITA’ #arilasso #alass2021
Yg nyoting @vitta_dessy estriku,” tulis Arilasso, 15 September lalu.
Kanker DLBCL versus Limpoma
Awalnya tidak ada yang tahu Arilasso terkena kanker. Tapi akhirnya Arilasso bersedia cerita di Channel YouTube Deddy Corbuzier, Agustus lalu.
“Iya saya cancer. Jangan kasihani gua,” kata Arilasso menjawab pertanyaan Deddy Corbuzier.
Menurut Arilasso, dirinya kena kanker yang sangat langka. Awalnya, ia mengalami sakit. Sangking sakitnya, dia batal manggung. Saat diperiksa, dari
hasil pemeriksaan USG itu, terlihat ada sebuah infeksi besar atau cairan besar yang dicitrakan USG.
“Ada sebuah cairan besar itu di belakang lambung, khususnya di limpa,” katanya.
Ari kemudian menjalani pemeriksaan CT Scan Abdomen untuk memperjelas cairan besar tersebut. “Ternyata massa padat, tumor, sesuatu yang tumbuh di luar kewajaran, tempatnya di limpa,” terang Alass.
Disitu kata Arilasso, baru tahu, ternyata limpa bukan alat pencernaan. “Dia itu ternyata sistem imunitas kita. dia tempat recyclenya sel darah merah kita, untuk dijadikan sel darah merah putih, Dia bekerjasama dengan getah bening dan hati untuk membentuk sistem imunitas kita,” jelas Arilasso.
Limpa Arilassopun akhirnya diangkat. Sistem imun kemudian digantikan dengan hati dan kelenjar getah bening serta vitamin dan vaksin-vaksin.
“Tentunya gua enggak akan sekuat dulu lagi. Kalau orang flu tiga hari tuh, mungkin gua bisa sepuluh hari,” tuturnya.
Sesudah dibedah total dan diangkat limpanya, dari hasil patologi, Arillaso terkena kanker sangat langka.
“Orang biasanya terkena cancer limpoma (kanker kelenjar getah bening), itu getah beningnya benjol-benjolnya di leher (kiri kanan), disini (ketiak), dia akan sering pingsan, darah putihnya sedikit, anemia, sering demam, kemudian menimbulkan kerusakan limpa, ” jelasnya.
Berbeda dengan dialami dirinya yang terbalik dari orang-orang.
“Limpanya yang diganggu cancer, dan ini case, dua di antara 4.500 limpoma,” kata Arilasso.
Usai diangkat limpanya, ia menjalani PET Scan untuk mendeteksi adanya penyebaran kanker lainnya dan kemudian kemoterapi. “Tidak ada penyebaran pun harus tetap kemo, tapi mungkin kemonya akan ringan, tapi bersyukur, cancer gua itu namanya, DL-BCL,” ujarnya.
Kanker jenis ini kategori bisa disembuhkan. Berkaca dari dua orang kakaknya sebagai survivor kanker payudara stadium empat, Arilasso punya sikap tersendiri ketika dirinya dikabari dokter menderita kanker.
“Kita harus menghadapi dengan fun, enggak suka dikasihani dan tidak memposisikan diri sebagai orang yang dikasihani pun, tiba-tiba banyak orang yang kasihan sama gua, ” kata Arilasso.
Arilasso juga mendapat support dari anaknya. Sementara sang istri cukup terpukul dengan sakit kanker yang diderita Arilasso.
“Usia gua masih 48, gak ada tanda-tanda, sakit-sakitan atau apa ya?” ujarnya.
Keinginan untuk sembuh dan bertahan hidup Arilasso tergambar luar biasa sekali. Bahkan setelah limpanya diangkat Arilasso tidak terlihat sakit. Meski terlihat mengurus karena lima hari gak bisa makan, dan makanannya cuma tetesan saja.
Begitu divonis kanker ia tidak ingin meratap “Ada Ded… kalau malam, kadang gak bisa tidur.Bukan meratap. (Berbicara dalam hati) Oh cancer ya!? Kok gua cancer ya? ya sudah gua terima sebagai ujian yang Tuhan pasti bahwa gua bisa lalui. Kayak Covid kemarin, kayak gua drug delapan tahun,” kata Ari.
Sejak sakit, kini Arilasso sudah tidak lagi minum- minum, dan tidak merokok. “Mengurangi hal-hal yang menyebabkan masalah, gitu aja prinsipnya,” katanya.
Arilasso juga tidak bisa ketemu sembarang orang karena tidak punya sistem imun. “Kemarin bini gue marah, karena gue terima tamu. Partner gue di EO.Dia datang ke rumah, bawain makanan, kita ngobrol di teras, dan ketika dia pulang, gua demam, sampai 38. Jadi kayak nongkrong belum bisa,” ucapnya.
Ini karena limpanya diambil, juga bisa karena limpomanya (kanker kelenjar getah bening) sudah mulai bekerja, kanker, karena berpacu dengan waktu.
Kata dokter dengan kemo tingkat kesuksesan (sembuhnya) cukup tinggi. Selama waktu, kalau satu set itu kemo kira-kira 3-6 bulan tapi harus dipantau, atau terus bertahan selama lima tahun. Makanya kanker itu tidak dibilang sembuh, tapi survivor. Kalau selama lima tahun bertahan, nggak kumat, dan bisa rajin kemo (untuk membunuh sel-sel kanker) maka selanjutnya tidak akan kumat lagi.
Arilasso juga harus mengkonsumsi makanan yang baik, gula harus sangat ditekan, kentang (tidak makan nasi).(*)
Reporter: Andriani Susilawati