batampos – Perusahaan perakitan elektronik asal Batam, PT Sat Nusapersada Tbk memproduksi Chromebook 4G LTE pertama di Indonesia. Produk anyar hasil kerja sama dengan PT Tata Sarana Mandiri itu diberi label ’Libera Merdeka’.
Adapun komponen lokal yang membalut produk tersebut merupakan hasil kolaborasi dengan Indonesia Manufacturing Center (IMC) Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan, pihaknya mengapresiasi adanya produk chromebook lokal. Menurutnya, hal ini sejalan dengan program Bangga Buatan Indonesia (BBI) yang diserukan pemerintah.
”Produk laptop menjadi salah satu produk yang tercatat berkontribusi atas tingginya nilai importasi. Rata-rata dalam lima tahun terakhir, 2017-2021, nilai importasi mencapai angka sebesar USD 1 miliar,” ujar Agus dalam Peluncuran Libera Merdeka di Sofitel Nusa Dua, Bali, Kamis (24/3).
Dia melanjutkan, rata-rata permintaan laptop sebesar 3 juta unit per tahun, di mana 95 persennya masih dikuasai oleh produk impor. Ironisnya, saat ini industri dalam negeri tercatat memiliki kapasitas produksi laptop sebesar 4 juta unit per tahun. Menurutnya, ini karena rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap produk-produk buatan lokal.
”Sebagai salah satu upaya, untuk meningkatkan kualitas produk laptop dalam negeri, Kementerian Perindustrian berkolaborasi dengan beberapa stakeholder di antaranya PT TSM, Qualcomm, Google, PT. Sat Nusapersada dan PT Libera Technologies Indonesia untuk membangun sebuah ekosistem yang kita sebut dengan Indonesia Manufacturing Center Elektronika dan Telematika (IMC-ET),” jelasnya.
Sementara itu, Chairwomen TSM Technologies, Yovita Bellina, mengatakan, Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk produk Libera Merdeka ini mencapai 47,02 persen.
Dia menyebut, generasi Chrome terbaru yang diluncurkan oleh TSM dilengkapi dengan modul selular tertanam (built-in) 4G LTE. Sehingga memungkinkan pemakai memperoleh manfaat konektivitas secara nirkabel atau virtual agar dapat dimanfaatkan di mana pun tanpa batasan.
”Chromebooks di Indonesia saat ini hanya mengandalkan jaringan wifi untuk konektivitas yang menjadi kendala bagi pemakai yang tinggal di daerah dengan tingkat zona konektivitas rendah. Dengan Chromebook ini, TSM mendukung kesuksesan program Merdeka Belajar yang dicetuskan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,” jelas Yovita.
Dia menuturkan, TSM juga mendukung pemerintah dalam membangun kompetensi teknis serta kemandirian riset dalam negeri. Riset dan pengembangan tersebut dijalankan secara penuh oleh TSM dan dilakukan melalui kolaborasi Qualcomm.
Untuk mencapai TKDN di atas 40 persen, Chromebook 4G LTE tersebut diproduksi secara CKD (completely knock down) serta alat Catu Daya (PD Adaptor/Charger) yang didesain secara penuh oleh TSM dan diproduksi di Indonesia untuk mendukung pasokan rantai ekosistem industri lokal.
BACA JUGA: Axioo Luncurkan 2 Model Laptop & PC Baru
“Chromebook adalah alat komputasi yang terhubung dengan cloud, oleh karena itu dengan adanya jaringan konektivitas yang tertanam melalui selular 4G LTE akan menjadi sebuah manfaat besar bagi pemakai yang memiliki kendala dalam mendapatkan jaringan WIFI bagi masyarakat kota dan pedesaan,” kata Sjamsudin Ali, Chief Technology Officer TSM Indonesia.
Dengan menggunakan chipset Qualcomm Snapdragon, maka Chromebook tersebut memiliki performa dan durasi pemakaian baterai lebih lama serta konektivitas yang kuat, sejalan dengan kebutuhan para pelajar dan masyarakat umum.
“Kami optimistis kerja sama kami dengan mitra strategis dan pemegang lisensi di Indonesia, TSM Technologies, akan membantu perusahaan-perusahaan Indonesia untuk mengembangkan inovasi mereka dan meningkatkan kemampuan mereka untuk menjadi bagian dari rantai pasokan global,” tutupnya. (*)
Reporter: JP Group