batampos – Pohon kayu putih (Melaleuca Leucadendra) menghiasi ruang tamu/kamar sekaligus untuk mengusir nyamuk. Tanaman ini sangat direkomendasikan untuk dipelihara. Terutama saat musim penghujan tiba.
Melaleuca Leucadendra melengkapi ragam tanaman di rumah Gabriella Krissta, penghobi tanaman asal Surabaya. Banyak tamu yang baru mengetahui wujud asli dari pohon penghasil minyak kayu putih tersebut.
Baca juga:5 Skincare Wajib Sebelum Keluar Rumah
Perempuan yang akrab disapa Ica itu memiliki satu pohon berukuran sedang dengan tinggi sekitar 1 meter. Pohon itu diletakkan di pekarangan rumahnya. Bagi dia, memelihara Melaleuca leucadendra memiliki beragam manfaat. Salah satunya, mengusir nyamuk di sekitar area.
Sebab, daunnya memiliki kandungan aroma yang cukup kuat dan tak disukai nyamuk. Penggunaannya pun cukup mudah karena hanya perlu meletakkan tanaman itu di tempat yang diinginkan. Kawanan nyamuk itu akan terusir dengan sendirinya dan ampuh selama tiga hingga lima jam. “Dulu, di pekarangan itu banyak (pohon kayu putih, Red),” ucapnya.
Tanaman itu juga bisa diletakkan di dalam ruangan. Akan lebih baik jika ukuran pohon yang dipilih menyesuaikan kebutuhan. Ketika ditempatkan di kamar, pilih pohon berukuran kecil dengan pot estetis. Selain sebagai aromaterapi, tanaman tersebut berfungsi mempercantik ruangan.
Ada cara khusus jika aroma kurang semerbak. Yakni, petik beberapa daun, kemudian hancurkan dengan tangan dan taruh dalam mangkuk. Hasilnya, aroma kandungan minyak dari daun semakin mudah menyebar. Bahkan, tak dibutuhkan bahan tambahan lain. ’’Kalau dicampur air, baunya bisa beda. Karena ini kan masih bentuk asli, belum jadi minyak,’’ terang dia.
Perempuan 29 tahun itu lebih memilih menggunakan tanaman kayu putih daripada lotion antinyamuk. Sebab, ada sejumlah efek samping dari lotion bagi kulit seperti alergi ataupun iritasi, apalagi jika dipakai dalam jangka waktu lama. ’’Kan lotion langsung nempel di kulit dan ada kandungan kimianya,’’ ucapnya.
Memang, banyak jenis tanaman yang diyakini mampu mengusir nyamuk. Sebagaimana lavender, rosemary, dan peppermint. Namun, pohon kayu putih dipilih Ica karena lebih bandel serta tak memerlukan perawatan ekstra dan rumit. Jika dibandingkan lavender yang harus berada di tempat teduh dengan suhu yang dingin. ’’Di Surabaya ini kan suhunya bisa dibilang panas. Makanya, tidak cocok dan harus memilih mana yang sekiranya sesuai,’’ kata dia.
Ketika ingin meletakkan Melaleuca leucadendra di dalam ruangan, jangan lupakan pencahayaan. Sebab, tanaman tersebut membutuhkan sinar matahari. Caranya, setiap pagi hingga siang, tanaman dapat dijemur di bawah terik matahari tanpa ada intensitas tertentu. Jangan khawatir daun tanaman akan rusak.
Sepengalaman Ica, pohon kayu putih harus mendapatkan air yang berkecukupan. Hal itu sebanding dengan tingginya tingkat intensitas cahaya yang diterima. Pohon itu dapat disiram sekali setiap hari. Terkait pemupukan, bisa dilakukan sebulan sekali menggunakan pupuk NPK. “Kalau sudah kena hujan, tidak perlu disiram lagi,” jelas dia.
Meski terkenal bandel, tanaman itu bisa terkena hama atau penyakit. Yang sering menjangkiti biasanya adalah hama putih dan ulat. Cara pencegahannya pun mudah, yakni campurkan satu sendok teh fungisida dengan 1 liter air. Lalu, semprotkan satu bulan sekali, menyeluruh di bagian daun hingga batang.
Pohon kayu putih memiliki harga yang bervariasi. Ukuran 1 meter berkisar Rp 100 ribu dan ukuran kecil Rp 15 ribu hingga Rp 20 ribu. Tanaman itu dinilainya cocok untuk dipelihara, terutama saat musim hujan tiba. (*)
Reporter: jpgroup