Jumat, 29 Maret 2024

PHK Karyawan Twitter Berlanjut

Berita Terkait

Inovasi yang Terinspirasi dari Alam

Manfaatkan Turbin Ventilator di Rumah

batampos – Sejak Elon Musk masuk, Twitter secara simultan memangkas karyawannya. Ribuan tenaga kerja secara global dikabarkan telah dipecat dan disebut sebagai upaya efisiensi.

Pada akhir pekan lalu, Twitter dilaporkan memberhentikan setidaknya selusin pekerja di seluruh kantornya di Dublin dan Singapura. Berdasarkan laporan Bloomberg, korbannya termasuk Analuisa Dominguez, mantan direktur senior kebijakan pendapatan perusahaan.

Outlet berita tersebut melaporkan bahwa Twitter juga memotong pekerja yang bertanggung jawab untuk menangani kebijakan misinformasi perusahaan, selain beberapa karyawan yang terlibat dalam proses banding global platform dan program media pemerintah.

BACA JUGA: Ini Manfaat Promosi Usaha lewat Twitter

Belum usai, Ella Irwin, kepala kepercayaan dan keamanan Twitter, mengkonfirmasi bahwa perusahaan baru-baru ini memberhentikan lagi lebih banyak staf tetapi membantah tim yang terkena dampak pemotongan tersebut.

“Lebih masuk akal untuk mengkonsolidasikan tim di bawah satu pemimpin (bukan dua) misalnya,” katanya kepada Bloomberg.

Dirinya menambahkan Twitter menghilangkan peran di area di mana perusahaan tidak melihat volume yang cukup untuk membenarkan pengeluaran bakat. Dia juga mengatakan Twitter menambah staf di departemen banding dan akan terus memiliki kepala kebijakan pendapatan.

Ilustrasi Twitter. PHK karyawan Twitter masih berlanjut. (Dado Ruvic / Reuters)

Diketahui, pada 21 November lalu, tak lama setelah mengeluarkan ultimatum sangat keras kepada karyawan Twitter, Elon Musk sempat bilang kalau perusahaan tidak akan memecat atau memberhentikan pekerja lagi selama pertemuan dengan seluruh karyawan.

Kabar dipecatnya karyawan dari tim moderasi konten ini jelas bertolak belakang dengan janji Elon Musk. Sebelumnya, perusahaan jejaring sosial itu juga melepaskan bagian dari divisi infrastruktur pertengahan bulan lalu.

Akibat PHK massal ini, The Information mencatat bahwa jumlah karyawan perusahaan saat ini sekitar 2.000 orang lebih sedikit dari sebelum dimiliki oleh Elon Musk. Apakah ke depan aksi PHK massal ini masih akan berlanjut? (*)

 

reporter: jpgroup

Update