Selasa, 19 Maret 2024

Penderita Diabetes Tipe 1 Diminta Jauhi Snack dan Junk Food

Berita Terkait

batampos- Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K). mengatakan, pola makan sehat tetap harus diterapkan oleh penderita diabetes tipe 1 di mana tubuh kurang atau tidak memproduksi insulin.

“Tetap perhatikan pola makan, jangan terlalu banyak snack dan junk food,” kata Piprim kepada ANTARA di kantor IDAI di Jakarta, Kamis.

Diabetes tipe 2 yang disebabkan oleh gaya hidup biasa dialami orang dewasa, namun diabetes tipe 1 biasanya ditemui pada anak dan remaja.

BACA JUGA: Untuk Pasien Prediabetes, Ubah Gaya Hidup Terlebih Dulu

Dengan gaya hidup baik seperti pola makan yang sehat dan mengurangi asupan karbohidrat serta rutin berolahraga, insulin yang kerjanya cepat bisa dikurangi.

“Insulin yang long term (digunakan) pada malam hari, insulin basal tetap harus diberikan karena tubuh tidak bisa menghasilkan insulin sendiri,” katanya.

Ia menjelaskan diabetes tipe 1 terjadi ketika ada gangguan yang merusak sel beta pankreas sehingga tubuh tidak bisa memproduksi insulin. Hormon insulin berfungsi menyerap glukosa agar masuk ke dalam sel-sel tubuh.

Pada diabetes tipe 2, gaya hidup akibat konsumsi makanan tinggi gula dan karbohidrat dalam jangka panjang menjadi penyebabnya. Gaya hidup tidak sehat membuat terjadinya resistensi insulin dan pada akhirnya menimbulkan diabetes.

Ilustrasi makanan sehat (Pexels)

Gejala diabetes tipe 1 pada anak dan remaja serupa dengan tipe 2, yakni sering kencing, sering haus, serta makan dalam jumlah banyak tapi badan tetap kurus.

Menurut data International Diabetes Federation tahun 2021, saat ini terdapat 537 juta orang berusia 20-79 tahun di dunia yang menderita diabetes atau 10,5 persen dari total penduduk pada usia yang sama.

Angka ini diperkirakan akan semakin meningkat hingga mencapai 643 juta (11,3 persen) pada 2030 dan 783 juta (12,2 persen) pada 2045.

Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita diabetes tertinggi ke-5 di dunia yaitu sebesar 19,5 juta (10,6 persen) dan angka ini diperkirakan akan mengalami peningkatan menjadi 28,6 juta pada 2045. (*)

reporter: antara

Update