Rabu, 13 November 2024

Pemanis Non-Gula Ternyata Bisa Tingkatkan Risiko Diabates Tipe 2

Berita Terkait

Ilustarsi pemanis non-gula. Penggunaan pemanis non-gula berkepanjangan ternyata menimbulkan efek samping berupa peningkatan risiko penyakit lain. (Diabetes.co.uk)

batampos – Pemanis non-gula ternyata bisa tingkatkan risiko diabates tipe 2. Risiko lainnya sesuai temuan terbaru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah meningkatkan penyakit kardiovaskular hingga berujung kematian.

Penemuan terbaru ini terkait penggunaan pemanis non-gula (non-sugar sweetener atau NSS) yang berkepanjangan.

Berdasar itu, WHO menyarankan tidak menggunakan pemanis non-gula untuk mengontrol berat badan atau mengurangi risiko penyakit tidak menular (NCD) dalam pedoman yang baru dirilis.

Rekomendasi tersebut didasarkan pada temuan tinjauan sistematis dari bukti yang ada dan menunjukkan bahwa penggunaan NSS tidak memberikan manfaat jangka panjang dalam mengurangi lemak tubuh pada orang dewasa atau anak-anak.

Hasil tinjauan juga menunjukkan bahwa ada potensi efek samping yang tidak diinginkan dari penggunaan NSS atau pemanis non-gula dalam jangka panjang. Efek samping itu seperti peningkatan risiko diabetes tipe 2, penyakit kardiovaskular, dan kematian pada orang dewasa.

Baca juga: Penderita Diabetes Rentan Terkena Infeksi

“Mengganti gula bebas dengan NSS tidak membantu pengendalian berat badan dalam jangka panjang. Orang perlu mempertimbangkan cara lain untuk mengurangi asupan gula bebas, seperti mengonsumsi makanan dengan gula alami, seperti buah, atau makanan dan minuman tanpa pemanis,” kata Francesco Branca, Direktur Nutrisi dan Keamanan Pangan WHO.

“NSS bukanlah faktor makanan yang esensial dan tidak memiliki nilai gizi. Orang-orang harus mengurangi makanan manis sama sekali, mulai dari awal kehidupan, untuk meningkatkan kesehatan mereka,” imbuh Branca.

Rekomendasi ini berlaku untuk semua orang kecuali individu dengan diabetes yang sudah ada sebelumnya dan mencakup semua pemanis non-nutrisi sintetis dan alami. NSS yang umum termasuk asesulfame, aspartam, advantame, siklamat, neotame, sakarin, sukralosa, stevia, dan turunan stevia.

Rekomendasi ini tidak berlaku untuk produk perawatan dan kebersihan pribadi yang mengandung NSS, seperti pasta gigi, krim kulit, dan obat-obatan, atau untuk gula rendah kalori dan gula alkohol (poliol), yang merupakan gula atau turunan gula yang mengandung kalori.

Pedoman WHO tentang NSS adalah bagian dari rangkaian pedoman diet sehat yang yang bertujuan untuk membangun kebiasaan makan sehat, meningkatkan kualitas diet, dan mengurangi risiko penyakit tidak menular. (*)

Reporter: JPGroup

Update