batampos – Wastra Indonesia kembali diperkenalkan di Eropa lewat karya-karya lima desainer. Lewat show IN2MF in Paris, lima desainer Tanah Air membawakan koleksi-koleksi terbarunya yang modern tapi tetap bernapaskan Indonesia.
Kelima desainer yang menghadirkan koleksi Spring-Summer 2024 dalam IN2MF in Paris antara lain, Syukriah Rusydi, Sanet Sabintang, Wening Angga, Thiffa Qaisty, dan Anggia Handmade. Kelimanya mengeksplorasi keragaman wastra Indonesia seperti batik, songket, tenun ikat dan ATBM.
Syukriah Rusydi
Desainer Syukriah Rusydi, mengangkat tenun Aceh yang menggunakan benang sutra sebagai bahan utama. Terlihat pula penggunaan benang emas dan perak untuk aplikasi motifnya. Bertema ‘Lost in Versailes’, memperlihatkan perpaduan warna cerah dan berkilau dari wastra tersebut. Ini memperkuat kesan mewah dari gaya desain yang terinspirasi era Renaissance di Eropa, khususnya Perancis.Tenun Aceh sendiri telah telah berusia lebih dari 20 tahun dan berhasil selamat dari gempa dan tsunami Aceh tahun 2004 lalu.
Baca Juga:Film Baru Song Joong-ki, Hopeless Rilis Bulan Oktober
Sanet Sabintang
Lewat koleksi ‘Hati yang bersyukur’, desainer Sanet Sabintang mengangkat pesona wastra Jawa Timur. Batik pewarna alam dengan motif tradisi Banyuwangi diselaraskan dengan tenun serta batik sutra dari Jember dalam koleksi ini.
Sanet menerapkan konsep sustainable fashion melalui upcycling, yaitu mengelola sampah produksi menjadi produk yang lebih bernilai jual tinggi. Wastra dikombinasikan dengan bahan ramah lingkungan seperti linen, katun, dan eco-print yang didesain kasual sporty dengan sentuhan artistik.
Wening Angga
Koleksi persembahan Wening Angga yang memperlihatkan sebagian keragaman wastra Nusantara. Mengangkat tema ‘Mixture of Wastra’, terlihat baju yang menggunakan kain tradisional dari Bali, yaitu songket motif folklore khas Jembrana serta tenun Rang-rang dari Nusa Penida. Keduanya dikombinasikan dengan Wening Batik motif bunga warna natural.
Mulai dari oranye sampai coklat. Wastra tersebut dituangkan dalam desain kontemporer dengan inspirasi gaya pakaian Eropa Barat. Seperti detail pada kerah tinggi dan aksen ruffle, serta ornamen bordir.
Thiffa Qaisty
Thiffa Qaisty mengnagkat keindahan wastra melayu yakni tenun Riau dan songket Sumatera Barat. Wastra tersebut dituangkan dalam desain feminine chic bersiluet A-Line, terdiri dari dress, top, bottom, blazer panjang, dan outer yang dapat saling dipadu-padankan.
Anggia Handmade
Memiliki konsep sustainable sebagai brand DNA, Anggia Handmade menerapkan konsep Women Empowering dengan pengrajin wastra. Dengan koleksi bertema ‘Soumade’, terlihat gaya rancangan feminine edgy dengan mengeksplorasi warna dan corak khas batik Cirebon. Permainan warna cerah serta motif kontemporer dan geometris khas batik Pesisir, khususnya bentuk pulauan, menjadi daya pikat koleksi ini. (*)
Reporter: jpgroup