Minggu, 22 Desember 2024

Kamera Sony Alpha 7 IV Jagokan Fitur Video

Berita Terkait

Kamera mirrorless full-frame Sony Alpha 7 IV. f. GSM Arena

batampos – Pasar kamera di Indonesia langsung kedatangan kamera flagship Sony pada awal 2022. Sony Alpha 7 IV, kamera mirrorless full-frame interchangeable yang diklaim cocok untuk para hybrid shooter dengan sensor gambar full-frame 33-megapiksel. Lebih lanjut, Alpha 7 IV diklaim memiliki beberapa teknologi gambar paling canggih dari Sony, termasuk mesin pemrosesan BIONZ XR terbaru dan kemampuan AF (Auto-Focus) terdepan berdasarkan model unggulan Alpha 1.

Koji Sekiguchi, President Director PT Sony Indonesia me-ngatakan, Alpha 7 IV mengintegrasikan teknologi gambar terbaik dari Sony untuk melampaui ekspektasi kamera full-frame dasar. Melalui jumpa pers daring di Jakarta pada Jumat (7/1), dia menyebut kalau Alpha 7 IV mendefinisikan ulang tolak ukur yang ditetapkan oleh generasi sebelumnya sebagai kamera serba guna terbaik untuk penggemar dan profesional masa kini yang memotret dalam berbagai situasi, berkat pengoperasian yang disederhanakan dan keandalan untuk foto dan video.

“Alpha 7 IV juga memberikan pengalaman yang luar biasa baik dalam foto maupun video, memungkinkan pengguna untuk memotret dengan tepat gambar yang mereka inginkan, terlepas dari situasi yang mereka hadapi,” ujar Sekiguchi.

Secara spesifikasi, seperti sudah disinggung di atas, kamera ini hadir dengan sensor gambar Exmor R CMOS terkini yang dikombinasikan dengan mesin pemrosesan terbaru BIONZ XR. Alpha 7 IV memiliki performa pencitraan yang tinggi dan mampu meng-hasilkan resolusi 33 MP.

Selain itu, dengan berbagai fitur untuk mendukung kebutuhan komunikasi jarak jauh juga disebut terus ditingkatkan pada kamera ini. Dengan banderol harga di atas Rp 30 jutaan, Sony sesumbar bahwa kamera ini dirancang dengan sempurna untuk berbagai pengguna yang ingin mendalami fotografi dan videografi dengan kamera mirrorless digital.

Dengan teknologi yang semakin canggih, kamera ini cocok untuk foto dan video hybrid shooters tidak hanya untuk para kreator namun juga untuk mereka yang bekerja di industri pernikahan, sehingga mampu lebih mengeksplorasi kreativitas dan mengekspresikan karya mereka secara bebas.

Model ini juga dikembangkan dengan mempertimbangkan lingkungan dengan menggunakan SORPLAS, plastik daur ulang asli Sony untuk bodi kamera dan kemasan dengan bahan yang dapat didaur ulang dan lebih sedikit plastik.

Buat para pembuat konten video, teknologi film yang berevolusi Alpha 7 IV dikatakan masih mewarisi teknologi yang diambil dari produksi film dunia nyata termasuk S-Cinetone yang diadopsi dari kamera Cinema Line Sony.

Film berkualitas tinggi konon bisa dicapai dengan perekaman 4K 60p dalam mode Super 35mm dan perekaman hingga 4K 30p dengan oversampling 7K dalam mode full-frame. Kamera baru ini juga dilengkapi 10-bit depth 4:2:2 color sampling untuk memungkinkan gradasi alami, pengodean intra-frame XAVC S-I untuk alur kerja pengeditan yang lebih efisien dan XAVC HS untuk efisiensi kompresi dua kali lipat.

Untuk memenuhi kebutuhan kinerja AF yang presisi saat merekam video, fitur AF unik dicapai saat menggunakan Alpha 7 IV dengan lensa Sony E-mount, termasuk AF Assist yang mendukung transisi fokus saat menggunakan AF dan Focus Map yang memvisualisasikan depth of field.

Untuk pertama kalinya dalam seri Alpha, kamera baru ini memiliki fitur Breathing Compensation untuk memerangi focus breathing dan mempertahankan sudut pandang yang konsisten selama perubahan fokus serta dapat dinyalakan atau dimatikan.

BACA JUGA: Samsung Galaxy A03 Core Dibanderol Sejutaan

Alpha 7 IV juga membawa kemudahan penggunaan dengan dial mode lapisan ganda dengan lapisan bawah untuk memilih Still/Movie/S&Q dan lapisan atas untuk Auto/P/A/S/M dan MR (Memory Recall), memungkinkan pengguna untuk cepat memilih di antara pengaturan khusus. Kamera ini juga memiliki stabilisasi gambar optik dalam bodi 5-sumbu untuk keunggulan kecepatan rana 5,5 step, serta pegangan yang ditingkatkan untuk kenyamanan yang lebih besar dan slot media yang kompatibel dengan CFexpress Tipe A untuk mendukung media dengan penulisan dan waktu tunggu yang lebih cepat.

Selain itu, jendela bidik OLED Quad-VGA 3,68 juta titik (perkiraan) adalah 1,6 kali resolusi jendela bidik Alpha 7 III, memungkinkan pengguna untuk memanfaatkan kualitas gambar tampilan langsung yang ditingkatkan yang menambah akurasi warna dan meningkatkan resolusi.

Videografer dapat merekam video 4K 60p 10-bit 4:2:2 terus menerus selama lebih dari satu jam berkat struktur peredam panas kamera. Stabilisasi gambar Optical ‘Active Mode’12 membantu perekaman video yang optimal. Mereka juga dapat memanfaatkan monitor LCD belakang panel sentuh vari-angle bukaan samping tipe 3.0 1,03 juta-titik, tombol REC panel atas dan baterai seri Z berkapasitas tinggi. (*)

Reporter: JP Group

Baca Juga

Update