batampos – Awet muda adalah dambaan setiap orang. Awet muda tidak hanya perkara mengolah dan merawat fisik, tapi juga datang dari pikiran.
Ada beberapa kebiasaan buruk yang sering dilakukan yang membebani pikiran. Lama kelamaan jika dilakukan dan dipendam terus menerus akan membuat pikiran lelah, imbasnya penampilan pun menjadi tidak segar sehingga keinginan awt muda juga makin jauh.
Menurut ahli, jika seseorang ingin menjadi awet muda bukan terletak pada yang dia lakukan misalnya bangun pagi berolahraga atau mengucapkan hal-hal afirmatif setiap hari, tapi lebih kepada apa yang mereka hindari.
Baca juga: Tampil Berkelas Seiring Bertambahnya Usia, Ini Kuncinya
Dikutip dari Personal Branding Blog, beberapa hal yang harus dihindari supaya kita punya pikiran positif dan membuat awet muda.
1. Mengiyakan Semua Permintaan Karena Tak Enak Hati
Pernah merasa kewalahan karena terlalu banyak janji atau tanggung jawab? Saya pernah. Dulu, saya sulit mengatakan “tidak” karena takut mengecewakan orang lain. Akibatnya, saya malah kelelahan dan kehilangan semangat.
Kini, saya belajar untuk menetapkan batasan. Jika suatu hal tidak benar-benar membuat saya bersemangat, saya memilih untuk menolaknya dengan sopan.
Hasilnya, saya punya lebih banyak waktu dan energi untuk hal-hal yang benar-benar penting.
2. Selalu Fokus pada Hal Negatif
Jika Anda terus-menerus melihat dunia dari sisi gelapnya, energi Anda akan cepat terkuras. Orang-orang yang selalu bersemangat cenderung menjaga rasa ingin tahunya tetap hidup dan mencari sisi menarik dari kehidupan.
Misalnya, saat terjebak macet, saya mencoba memperhatikan sesuatu yang belum pernah saya lihat sebelumnya—seperti warna langit atau desain unik di bangunan sekitar.
Hal-hal kecil seperti ini membuat hidup terasa lebih segar dan tidak monoton.
Baca juga: Ario Bias Senang, Perjuangan 1,5 Tahun Akhirnya Menang Melawan Agnez Mo
3. Mengejar Pengakuan, Bukan Kepuasan Diri
Dulu, sebagai atlet, saya sangat terobsesi dengan pujian dan penghargaan. Namun, lama-kelamaan saya merasa kosong. Saya baru menyadari bahwa energi sejati datang dari kepuasan batin, bukan validasi dari orang lain.
Sekarang, sebelum melakukan sesuatu, saya bertanya: Apakah saya akan tetap melakukan ini jika tidak ada yang melihat?
Jika jawabannya “ya,” berarti saya melakukannya karena saya benar-benar menyukainya.
4. Mengabaikan Kesehatan Fisik
Saya dulu berpikir tidur 4 jam semalam dan tetap produktif adalah tanda kekuatan. Ternyata, itu hanya membuat saya lebih cepat lelah dan mudah marah.
Mereka yang tetap bugar dan berenergi tahu pentingnya tidur yang cukup, makanan sehat, dan olahraga yang menyenangkan.
Anda tidak perlu latihan seperti atlet profesional—cukup lakukan aktivitas fisik yang Anda nikmati, seperti jalan santai atau menari di kamar!
5. Terjebak dalam Rutinitas yang Membosankan
Rutinitas memang penting, tapi terlalu banyak kebiasaan yang berulang bisa membuat hidup terasa monoton. Orang-orang yang penuh energi tahu cara menyelipkan variasi dalam hidup mereka, misalnya mencoba kafe baru, mengubah rute perjalanan, atau sekadar mengatur ulang dekorasi rumah.
Saya sendiri suka mengganti rute jogging atau bangun lebih pagi untuk menikmati matahari terbit. Hal-hal kecil seperti ini bisa membuat hidup terasa lebih segar dan menarik.
Baca juga: Ariel Tatum Pilih Child Free
6. Memendam Emosi Terlalu Lama
Saya dulu mengira bahwa menahan perasaan adalah tanda kekuatan. Namun, ternyata hal itu justru membuat saya stres dan merasa lebih berat.
Sekarang, saya lebih terbuka dalam mengekspresikan emosi—baik itu dengan menulis jurnal, berbicara dengan teman, atau bahkan menangis jika memang perlu. Setelah itu, saya merasa lebih lega dan berenergi.
7. Percaya Bahwa Diri Sendiri Tak Bisa Berubah
Pernah berpikir, “Saya memang begini, dan tidak bisa diubah”? Pola pikir seperti ini bisa membuat Anda terjebak dalam kebiasaan lama yang tidak lagi bermanfaat.
Sebaliknya, orang-orang yang tetap bersemangat selalu membuka diri untuk belajar dan berkembang. Mereka mencoba hal baru, belajar dari kesalahan, dan terus mencari cara untuk meningkatkan diri.
Saya sendiri mulai melakukan perubahan kecil, seperti mengatur ulang rutinitas pagi atau mencoba keterampilan baru. Setiap langkah kecil ini memberi saya perasaan segar dan semangat baru.
8. Menutup Diri Saat Sedang Stres
Saat stres, kita cenderung menarik diri dan menghindari interaksi sosial. Namun, penelitian menunjukkan bahwa koneksi sosial bisa membantu menjaga kesehatan mental dan menjaga semangat tetap tinggi.
Baca juga: Telur Dadar Spanyol Praktis dan Lezat, Ini Resepnya
Saya belajar bahwa berbicara dengan teman, bahkan hanya lewat pesan singkat, bisa mengangkat suasana hati saya. Hubungan sosial yang hangat bisa menjadi sumber energi yang luar biasa!
9. Takut Melakukan Kesalahan
Dulu, saya perfeksionis yang takut gagal. Saya terlalu fokus pada hasil yang sempurna hingga lupa menikmati prosesnya.
Namun, orang-orang yang tetap berenergi melihat kesalahan sebagai bagian dari perjalanan, bukan akhir dari segalanya. Sekarang, saya lebih berani mencoba hal baru, bahkan jika hasilnya belum sempurna. Sikap ini membuat saya lebih santai dan menikmati setiap momen hidup. (*)
Sumber: Jpgroup